PR BOGOR - Di tengah musin penghujan seperti sekarang, bencana alam mungkin saja berpotensi terjadi, terutama bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang dampaknya dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim, salah satunya hujan.
Hujan yang terus mengguyur sejak Jumat malam, 5 Februari 2021 hingga Sabtu, 6 Februari 2021 di Semarang, menyebabkan sejumlah kawasan di Ibu Kota Jawa Tengah dilanda banjir.
Baca Juga: 26 Orang Terlibat dalam Kasus Prostitusi Online, Muncikari Memasang Tarif hingga Rp700.000
Genangan air tersebut menyebabkan pengguna jalan menjadi terhambat.
Tak hanya menghambat pengguna jalan di darat, sebanyak 21 jadwal penerbangan dari beberapa maskapai terdampak banjir.
Air telah menggenangi landas pacu Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Akibatnya operasional pesawat harus dialihkan dan ditunda akibat tingginya curah hujan.
Kemudian untuk seluruh calon penumpang yang rencananya melakukan perjalanan pada hari ini akan dilakukan reschedule atau penjadwalan ulang.
Dikutip PRBogor.com dari Antara, menurut data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, ada sekitar 76 kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan di Kota Semarang terendam banjir.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono mengungkapkan penyebab terjadinya banjir di Semarang akibat curah hujan tinggi.
Menurutnya curah hujan tinggi tersebut termasuk ke dalam kategori ekstrem.
"Data curah hujan termasuk ekstrem. Dari hitungan hidrologi, periode ulangnya setiap 50 tahun," katanya.
Bahkan menurut Basoeki, drainase di Kawasan Kota Lama yang sudah selesai direvitalisasi untuk mencegah terjadinya banjir.
Baca Juga: Cocok Ditonton di Hari Valentine, Ini 5 Daya Tarik Film Layla Majnun yang Diperankan Reza dan Acha
Pihaknya telah menyediakan tiga pompa air yang dioperasikan untuk memompa air ke Kali Semarang.
Lebih lanjut, Basoeki juga menjelaskan bahwa banjir yang terjadi ini diakibatkan oleh pasang air laut yang cukup tinggi.
Menurut Basoeki Hadimoeljono, upaya revitalisasi aliran sungai-sungai di Ibu Kota Jawa Tengah ini juga terus dilakukan.***