Akui Suka Karya-karyanya WS Rendra, Fadli Zon Bacakan Puisi Berjudul 'Sajak Pertemuan Mahasiswa'

9 Oktober 2020, 15:58 WIB
WAKETUM Partai Gerindra, Fadli Zon.* /Hasil Tangkapan Layar/YouTube/ Fadli/

PR BOGOR - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon membacakan salah satu sajak karya dari WS Rendra, berjudul 'Sajak Pertemuan Mahasiswa'.

Sebelumnya, Fadli pun pernah membacakan puisi dengan judul 'Sajakan Tukang Kasur' pada tahun 2016 lalu di Rumah Ketua Umum Prabowo.

Fadli membacakan sajak tersebut dalam moment pengumuman nama Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai calon Wakil Gubernur yang diusung Gerindra dan PKS dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Baca Juga: Kabar Baik! Pemkab Bogor Bakal Pasang Wifi Gratis Sebanyak 240 Titik di 40 Kecamatan

Puisi ini menceritakan bahwa mahasiswa dalam berjalanannya memiliki banyak tugas, wewenang, ataupun orientasi yang mereka bangun selama masa kuliah.

Namun, keadaan tersebut mahasiswa dituntut untuk mengoreksi lebih tepatnya keadaan riil yang dihadapi mahasiswa.

Dalam puisi ini mahasiswa diajak untuk merenung maksud baik yang ditawarkan pemerintah, apakah benar-benar untuk kesejahteraan rakyat atau ke pemerintah itu sendiri.

Baca Juga: Cek Fakta: Hari Ini Kemkominfo Blokir Medsos akibat Memanasnya Penolakan UU Cipta Kerja, Benarkah?

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari YouTube pribadi Fadli Zon. Berikut 'Sajak Pertemuan Mahasiswa' yang dibacakan oleh Waketum Gerindra ini.

Sajak Pertemuan Mahasiswa

Matahari terbit pagi ini
Mencium bau kencing orok di kaki langit
Melihat kaki coklat menjalar ke lautan
Dan mendengar dengung lebah di dalam hutan

Baca Juga: 3 Kepala Daerah Turun Bertemu Pengunjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja, Pengamat 'Sikap yang Tepat'

Lalu kini ia dua penggalah tingginya
Dan ia menjadi saksi kita berkumpul di sini memeriksa keadaan
Kita bertanya:
Kenapa maksud baik tidak selalu berguna

Kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga

Baca Juga: Ikut Aksi Tolak UU Cipta Kerja, Jefri Nichol: Gatau Bang, Ikut saja Bang, Semangat

Orang berkata “Kami adalah maksud baik”
Dan kita bertanya: ”Maksud baik untuk siapa?”

Ya! Ada yang jaya, ada yang terhina

Ada yang bersenjata, ada yang terluka
Ada yang duduk, ada yang diduduki
Ada yang berlimpah, ada yang terkuras

Baca Juga: 4 Pengakuan V BTS Berpotensi Menghancurkan Hati ARMY, Sempat Ditipu Sopir dan Dibuntuti Sasaeng

Dan kita di sini bertanya:

“Maksud baik saudara untuk siapa?”
“Saudara berdiri di pihak yang mana?”
Kenapa maksud baik dilakukan
Tetapi makin banyak petani yang kehilangan tanahnya

Tanah-tanah di gunung telah dimiliki orang-orang kota
Perkebunan yang luas
Hanya menguntungkan segolongan kecil saja

Baca Juga: Pakar UI: Bila Pendemo UU Cipta Kerja Punya Penyakit Bawaan, Risiko Terpapar Covid-19 Sangat Besar

Alat-alat kemajuan yang diimpor

Tidak cocok untuk petani yang sempit tanahnya
Tentu kita bertanya: “Lantas maksud baik saudara untuk siapa?”

Sekarang matahari, semakin tinggi
Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala

Baca Juga: Finishing Plat Duiker Ruas I di Jalan TMMD Reguler Brebes

Dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya:
Kita ini dididik untuk memihak yang mana?
Ilmu-ilmu yang diajarkan di sini
Akan menjadi alat pembebasan

Ataukah alat penindasan?

Sebentar lagi matahari akan tenggelam
Malam akan tiba. Cicak-cicak berbunyi di tembok
Dan rembulan akan berlayar

Baca Juga: Was-was Lonjakan Kasus Covid-19 dari Klaster Demo UU Cipta Kerja, Otoritas: Ingat Kita Masih Pandemi

Tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda
Akan hidup di dalam bermimpi
Akan tumbuh di kebon belakang

Dan esok hari matahari akan terbit kembali

Sementara hari baru menjelma
Pertanyaan-pertanyaan kita menjadi hutan
Atau masuk ke sungai menjadi ombak di samodra
Di bawah matahari ini kita bertanya:

Baca Juga: Kata IDI Siap-siap Lonjakan Kasus Covid-19 dari Klaster Demo UU Cipta Kerja: Sudah Berdasarkan Sains

Ada yang menangis, ada yang mendera
Ada yang habis, ada yang mengikis
Dan maksud baik kita berdiri di pihak yang mana.***

Editor: Yuni

Tags

Terkini

Terpopuler