PEMBRITA BOGOR - Calon Presiden Republik Indonesia Ganjar Pranowo mengungkapkan bagaimana nilai-nilai yang ditanamkan oleh orangtuanya telah membentuk karakternya yang konsisten dan tidak mencla-mencle.
Dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada hari Rabu, 7 Januari 2024, Ganjar menyatakan, "Bapak dan ibu saya mengajarkan biasa disiplin karena anak militer, Brimob, anak polisi, biasakan satu pikiran, perkataan, dan perbuatan. Jangan jadi orang yang mencla-mencle."
Ganjar juga menekankan pentingnya mengenang sejarah bangsa, terutama dalam konteks kontestasi politik.
Baca Juga: Ganjar sedang Memasak! Baru Mulai Debat Kelima Capres Sudah Singgung Program Bansos Jokowi
Menurutnya, menjadi fokus utama adalah bagaimana mencintai Indonesia sebagai seorang patriot sejati, yang dibuktikan melalui konsistensi dalam tindakan dan komitmen.
"Saya ini ingat sejarah," kata Ganjar.
"Ada cerita menarik, seorang yang memberontak dengan negeri ini dan ingin memisahkan dari republik, dan dia anggota PRRI Permesta, lalu melarikan diri, meninggalkan bangsa yang kita cintai, saya harap bapak ibu tahu," tambahnya.
Ganjar menegaskan bahwa ayahnya sendiri turut serta dalam menumpas pemberontakan PRRI Permesta.
Dengan tegas, dia menyatakan bahwa identitasnya bukanlah sebagai anak dari seorang pemberontak, melainkan sebagai anak dari seorang patriot yang mencintai negeri ini.
Ganjar Cerita Diskusi Para Jenderal TNI: Anda Jangan Memilih Orang yang Kami Pecat
Ganjar juga menceritakan pengalaman pribadi dua edisi pemilu lalu tentang pernyataan seorang jenderal bintang empat dalam sebuah diskusi.
"Dia yang saya pecat," ungkapnya sambil menirukan pernyataan sang jenderal tersebut.
Lebih lanjut, Ganjar mengungkapkan bahwa dalam sebuah diskusi, jenderal tersebut menegaskan, "Bagaimana mau membela orang itu, catatan sejarahnya begini, catatan psikologinya begini dan dia dipecat."
Ia kemudian berkata ada jenderal lainnya yang mengatakan hal serupa. "Kepada para pensiunan TNI, Anda bodoh jika memilih orang yang kami pecat."
Dalam konteks politik yang semakin kompleks, Ganjar menyoroti perlunya menjauhkan diri dari sikap mencla-mencle.
"Saya harap kita bisa belajar dari sejarah dan menjadikan konsistensi sebagai landasan dalam mengambil keputusan politik," ujarnya dengan tegas.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerima pendaftaran dan mengundi nomor urut tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024. Pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, serta nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md adalah calon yang akan bersaing dalam pemilu mendatang.
Masing-masing pasangan calon mendapatkan dukungan dari berbagai partai politik. Anies-Muhaimin didukung oleh Partai NasDem, PKB, PKS, dan Partai Ummat.
Sementara itu, pasangan Ganjar-Mahfud mendapat dukungan dari Partai PDI Perjuangan, PPP, Perindo, dan Hanura. Prabowo-Gibran diusung oleh Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Gelora, Garuda, dan PSI.
KPU telah menetapkan jadwal penting, termasuk masa kampanye yang akan berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dan pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024. Pemilu ini akan menjadi ajang penting bagi rakyat Indonesia untuk menentukan masa depan kepemimpinan negara mereka.***