Kemerdekaan RI di Tengah Pagebluk, Merah Putih Mesti Bekibar, Sekali Merdeka Tetaplah Merdeka

2 Agustus 2020, 05:15 WIB
ILUSTRASI Tm Paskibraka.* //Foto: PMJ/ Dok Net

PR BOGOR - Kini kita bersama-sama sudah menapaki waktu di bulan Agustus, bulan yang amat sangatlah berarti bagi bangsa Indonesia lantaran di pertengahan bulan ini, tepat di 17 Agustus 2020, negeri ini sudah menginjak usia ke 75 tahun merdeka.

Agustus umumnya ditandai dan diwarnai dengan kemarau. Kalaupun masih ada hujan tetapi secara umum wilayah Indonesia sedang menapaki tangga ke puncak musim kering.

Bangsa Indonesia menempatkan bulan ini dengan makna yang sangat penting dan begitu strategis. Dalam rentang 75 tahun yang lalu, di bumi nusantara ini lahir Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga: Viral Video Youtuber Bagikan Daging Kurban Berisi Sampah, Edo Putra Akui Demi Dulang Subscriber

Maka makna bulan Agustus demikian mendalam dan menandai tonggak sejarah peradaban. Makna itu selalu dikenang setiap tahun dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI.

Hanya saja, peringatan HUT Kemerdekaan RI kali ini amatlah berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya berkat pageblug. Wabah virus corona telah mengubah segalanya.

Pertambahan kasus baru di Indonesia terus meningkat sejak diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020. Waktu itu baru ditemukan dan diumumkan dua orang, kini telah mencapai ratusan ribu orang.

Baca Juga: Singkirkan Video Lesti Kejora dan Rizky Billar, Lagu Rey Mbayang untuk Dinda Hauw Merangkak Trending

Hingga 1 Agustus, virus yang bermula dari Wuhan (China) tersebut telah menginfeksi 109.936 warga di berbagai daerah di Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 67.919 dinyatakan sembuh, 36.824 masih menjalani perawatan (di rumah sakit maupun isolasi mandiri), namun 5.193 meninggal dunia.

Entah sampai kapan wabah ini mencengkeram kehidupan masyarakat Indonesia. Beragam perkiraan dan analisis yang disertai grafik, angka, rumus dan kurva bahwa wabah ini akan berakhir, Mei, Juni atau Juli ternyata meleset.

Haruskah memertahankan makna meriah?

Anggota polisi, TNI dan warga membawa Bendera Merah Putih saat Parade Merah Putih di Jalan Kebon Rojo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/11/2019) malam. Kirab Bendera Merah Putih sepanjang 500 meter itu untuk memperingati Hari Pahlawan. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.

Di tengah kekhawatiran penyebaran si pageblug ini, serta keterbatasan gerak dan mobilisasi sumber daya, peringatan HUT RI tahun layak diselenggarakan? Keterbatasan peringatan kali ini tetap khidmat dan meriah?

Baca Juga: Viral Video Polisi Berbadan Kekar Tak Berkutik Lihat Jarum Suntik, Memberontak di Depan Dokter

Beragam persiapan sedang dilakukan jajaran pemerintah untuk menyambut peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI. Tidak sekedar upacara tetapi juga kegiatan lain yang mengiringi untuk menyemarakkan atau memeriahkannya.

Denyut persiapan dilakukan pula masyarakat. Mulai dari perencanaan kegiatan upacara pada puncak peringatan hingga rancangan untuk menyemarakkan atau memeriahkan.

Penjual Bendera Merah Putih juga mulai muncul, baik yang "mangkal" maupun berkeliling menggunakan gerobak dorong. Selain menjual aneka ukuran bendera, ada juga yang melengkapi dagangannya dengan menjual tiang terbuat dari bambu.

Baca Juga: Djoko Tjandra Diborgol di Malaysia, Dijebloskan di Rutan Salemba, Bareskrim Kini Dalami 3 Kasusnya

Sebagian warga juga memasang Bendera Merah Putih di depan rumahnya. Sebagian pengendara mobil dan motor juga memasang aksesoris bernuansa merah putih di kendaraannya.

Tampak sebagian warga Jakarta dan sekitarnya mulai melakukan persiapan. Dari memasang spanduk, memasang Bendera Merah Putih hingga mengecat pagar dan gapura masuk kawasan.

Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, yakni mengenakan masker dan menjaga jarak fisik, sejumlah warga bergotongroyong membuat pagar di pinggir jalanan umum menuju kampungnya.

Baca Juga: Berkat Motto Hidupnya, Sebelum Debut Bersama BTS Nama J-Hope Sudah Bersinar dan Sukses di Jalanan

Mereka pun mengecat pagar itu dengan kombinasi warna merah dan putih. Kegotongroyongan itu terasa aktual di tengah wabah ini.

Tampaknya wabah juga menguji seberapa besar bangsa yang akan terus menjadi besar ini memiliki dan mempertahankan kekompakan serta solidaritas seperti telah ditunjukkan para pejuangnya.

Makna merdeka haruslah lebih spesial

Petugas memperagakan simulasi pengibaran bendera untuk Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (12/7/2020). Simulasi pengibaran bendera dengan menerapkan protokol kesehatan tersebut sebagai sosialisasi dan panduan bagi daerah dalam melaksanakan upacara kemerdekaan di tengah pandemi. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

Adanya warga yang melakukan persiapan HUT RI sesuai dengan imbauan Menteri Sekretaris Negara Pratikno selaku Ketua Panitia Negara Perayaan Hari-hari Nasional dan Penerimaan Kepala Negara/Pemerintah Asing/Pimpinan Organisasi Internasional.

Baca Juga: Singgung Motif Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo, Ahli Kriminologi: Bunuh Diri Paling Aneh

Dia meminta Bendera Merah Putih dikibarkan secara serentak selama sebulan di seluruh Indonesia mulai 1 Agustus 2020. Imbauan juga disampaikan kepada seluruh lembaga negara, para menteri, hingga kepala daerah.

Namun dia mengingatkan, pelaksanaan kegiatan tetap mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19.

Upacara perayaan HUT Ke-75 RI tetap dilaksanakan di Istana Merdeka.Tetapi dilaksanakan dengan peserta terbatas dan menerapkan protokol Covid-19. Masyarakat dapat mengikuti jalannya upacara secara virtual.

Baca Juga: Kecewa Sang Istri Enggan Melayani Kemauan Seksualnya, Pria di Tegal Setubuhui Anaknya yang Belia

Istana Kepresidenan mengajak masyarakat untuk menghentikan semua aktivitasnya selama tiga menit pada 17 Agustus 2020 pukul 10.17 WIB untuk memperingati Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Hentikan semua kegiatan dan aktivitas selama tiga menit saja pada 17 Agustus 2020 pukul 10 lewat 17 menit Waktu Indonesia Bagian Barat," ujar Pratikno beberapa waktu lalu.

Bila saat itu tiba, seluruh warga harus ambil sikap sempurna dan berdiri tegak untuk menghormati peringatan Detik-Detik Proklamasi.

Baca Juga: Dinilai Permainkan Hukum Indonesia, Buronan Djoko Tjandra Bisa Dihukum Lebih dari 2 Tahun Penjara

Hentikan aktivitas Seluruh masyarakat yang ada di pasar, tempat umum, kampung-kampung termasuk warga negara Indonesia di luar negeri diharapkan menghentikan kegiatan saat upacara berlangsung. Kemudian dengan khidmat berdiri tegak ikut menyanyikan lagu "Indonesia Raya".

Petugas memperagakan simulasi pengibaran bendera untuk Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (12/7/2020). Simulasi pengibaran bendera dengan menerapkan protokol kesehatan tersebut sebagai sosialisasi dan panduan bagi daerah dalam melaksanakan upacara kemerdekaan di tengah pandemi. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

Peringatan HUT ke-75 RI mengambil tema "Indonesia Maju" dengan logo yang terinspirasi dari simbol perisai Garuda Pancasila. Makna "Indonesia Maju" adalah representasi dari Pancasila sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.

Lomba-lomba juga tetap dapat dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga menyiapkan sejumlah lomba yang bersifat virtual.

Baca Juga: Di Amerika Serikat Dalam Semenit 1 Orang Warga Tewas Akibat Covid-19, 4 Kota Jadi Episentrum Corona

Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun ini berbeda sekali nuansa dan suasananya dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Hal tersebut dilakukan mengingat suasana pandemi yang tidak memungkinkan menghadirkan masyarakat dan tamu undangan dalam jumlah besar. Namun situasi pembatasan tampaknya tidak menyurutkan semangat untuk melaksanakannya sebagai wujud kecintaan kepada bangsa dan negara ini.

Selama hayat masih di kandung badan dan dalam situasi sulit sekalipun pekik 'sekali merdeka tetap merdeka' diyakini tetap membahana di tengah wabah virus corona.

Baca Juga: Adakah Tindak Pidana di Kasus Predator Seksual Fetish Kain Jarik? Polda Jawa Timur Tengah Menelusuri

Karena semua warga bangsa ini, tentu selalu teringat dan terngiang untuk semakin meneguhkan bahwa '17 Agustus Tahun 45... Itulah Hari Kemerdekaan Kita..'***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler