Hari Ini Ada Unjuk Rasa dari PA 212 di Gedung DPR/MPR Tolak RUU HIP, Polisi Siapkan Pengawalan Ketat

16 Juli 2020, 06:25 WIB
Dokumentasi - Peserta mengikuti aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin, 2 Desember 2019 /ANTARA FOTO

 

PR BOGOR - Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menerima surat pemberitahuan akan adanya aksi unjuk rasa penoolakan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan Gedung DPR/MPR, pada Kamis 16 Juli 2020, hari ini.

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari PMJ News, informasi ini dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus saat dikonfirmasi wartawan Rabu 15 Juli 2020.

“Terkait surat pemberitahuan memang benar telah masuk ke Polda Metro Jaya, baru pemberitahuan saja," kata Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta.

Baca Juga: Muluskan Jalan Djoko Tjandra, Jenderal Idham Aziz Copot Jabatan Karo Korwas Bareskrim Prasetyo Utomo

"Kemudian kita juga sudah kirim surat ke Mabes Polri,” ujarnya.

Dikatakan Yusri Yunus, ada dua aksi demo yang akan digelar besok di depan Gedung DPR/MPR RI.

Pertama terkait demo menuntut pencabutan RUU HIP dari prolegnas dan penolakan terhadap RUU Ciptaker.

Baca Juga: Polri Kantongi 55 Kasus Dugaan Penyelewengan Dana Bansos Covid-19, Motifnya Potongan Bantuan

Pihak kepolisian akan menyiapkan personil untuk mengamankan jalannya aksi demonstrasi tersebut.

“Kita akan siap mengawal dan mengamankan jalnnya aksi demo tersebut,” tuturnya.

Salah satu organisasi yang dikabarkan akan melangsungkan unjuk rasa menolak RUU HIP adalah dari PA 212.

Baca Juga: Polisi Kini Kantongi CCTV TKP Jasad Editor Metro TV Yodi Prabowo, DIkirim ke Inafis untuk Diselidiki

Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif membenarkan, pihaknya akan kembali berunjuk rasa dalam rangka menolak RUU HIP di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis 16 Juli 2020.

Slamet mengklaim, pengunjuk rasa di aksi jilid II ini akan lebih besar daripada aksi sebelumnya.

Pasalnya, Aliansi Nasional Antikomunis (ANAK) NKRI yang terdiri dari PA 212, Front Pembela Islam (FPI), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF-Ulama) mendapat dukungan 174 organisasi masyarakat (ormas).

Baca Juga: Dibalik Kasus Prostitusi Hana Hanifah yang Dikabarkan Terima Rp20 Juta, Polisi Ungkap 2 Mucikari

Ditanya soal penerapan protokol kesehatan saat unjuk rasa melibatkan ribuan orang yang turun ke jalan, dia mengaku hal tersebut sudah diaturnya.

"Insyaallah kalau kawan-kawan sudah terbiasa. Jangankan 10 ribu, sejuta lebih, kita sudah biasa ngatur (massa agar menerapkan protokol Covid-19, red) itu,” katanya di Jakarta, Selasa 14 Juli 2020.

Slamet optimistis aksi jilid II akan berjalan lancar dan kondusif dalam hal menyampaikan pandangannya terkait RUU HIP yang kini memang menjadi sorotan publik.

Baca Juga: Penjual Kopi Ditetapkan Sebagai Saksi Kematian Editor Metro TV, Bang Amir Kini Diperiksa Kepolisian

“Insyaallah semuanya kondusif," ujarnya.

Dia juga menyebut aksi kali ini lantaran DPR/MPR tak kunjung mengindahkan maklumat Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait RUU HIP.

"Tuntutan kami masih sama, bahwa maklumat MUI belum ditanggapi serius oleh DPR RI," ujar Slamet.

Baca Juga: Buntut Kasus Gratifikasi Rachmat Yasin, Mantan Bupati Bogor Nurhayati Dipanggil KPK Kedua Kalinya

"Tuntutan umat dan ormas di berbagai kabupaten kota dan provinsi juga sampai saat ini belum ditanggapi," tuturnya.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler