Mensos Risma Trending Disebut Rendahkan Papua, Andi Arief: Tak Perlu Diperpanjang, Mudah-mudahan Tak Diulangi

14 Juli 2021, 07:05 WIB
Mensos Tri Rismaharini menjadi perbincangan publik soal pernyataannya yang diduga mengandung rasisme. /Instagram.com/@kemensosri

PR BOGOR - Menteri Sosial Tri Rismaharini kini tengah menjadi perbicangan publik.

Tak sedikit masyarakat yang menyoroti aksi marah-marah Mensos Risma (sapaan Tri Rismaharini) di Balai Wyata Guna, Kota Bandung Jawa Barat pada Selasa, 13 Juli 2021.

Saat itu, Mensos Risma yang tengah memarahi ASN sempat menyinggung soal kinerja.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Rabu, 14 Juli 2021 di SCTV, RCTI, dan Indosiar

Emosi Mensos Risma mulai meningkat lantaran kecewa melihat cara kerja jajarannya saat menyiapkan makanan untuk suplai warga di tengah pandemi Covid-19.

Mensos Risma mengancam ASN yang tidak becus dalam bekerja akan dipindahkan tugasnya ke wilayah Papua.

Dari pernyataan Mensos Risma tersebut, tak sedikit netizen memberikan kritik. Bahkan, nama Risma di media sosial Twitter jadi trending.

Baca Juga: Tokyo Revengers Live Action Raup Rp69,3 Milyar, Kalahkan Pendapatan Godzila vs. Kong dan Black Widow

Tak hanya itu, Politisi Partai Demokrat Andi Arief turut menanggapi pernyataan kontroversi Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Soal pernyataannya Mensos Risma, Andi Arief menilai telah melakukan ujaran rasisme.

Andi Arief menuturkan bahwa alam bawah sadar Mensos Risma secara tidak langsung telah merendahkan rakyat Papua.

Baca Juga: Ade Yasin Dorong Petani Kopi di Bogor untuk Hasilkan Produk Bernilai Tinggi agar Jadi Produk Unggulan Nasional

"Alam bawah sadar Ibu Risma merendahkan Papua," tutur Andi Arief sebagaimana dikutip bogor.pikiran-rakyat.com dari akun Twitter @Andiarief__.

Meski masih menjadi perbicangan publik, Andi Arief meminta masyarakat agar tidak memperpanjang urusan dugaan ujaran rasisme tersebut.

Andi Arief berharap ini bisa menjadi pembelajaran dan tidak ada pihak yang mengulanginya kembali.

"Tapi tak usah diperpanjang. Mudah-mudahan tidak diulangi," tulisnya.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler