Suara Ledakan Diduga Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Terdengar Warga Tangerang: Kami Kira Suara Petir

10 Januari 2021, 16:18 WIB
Suasana Pantai Tanjung Kait, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. /Antara /

PR BOGOR - Pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak dikabarkan hilang kontak, pada Sabtu, 9 Januari 2021. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB.

Pesawat Boeing 737-524 dengan kode registrasi PK-CLC tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36.

Tujuan pesawat Sriwijaya Air tersebut dikabarkan sedang menuju Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini Minggu, 10 Januari 2021: Andin Ingin Al Jujur dengan Rahasia Besarnya

Tetapi pesawat hilang kontak hanya 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.

Terakhir kali kontak Sriwijaya Air dengan air traffic control (ATC) terjadi saat pesawat tersebut melintasi bagian utara pulau Jawa.

Sejumlah pihak juga memanjatkan doa agar pencarian pesawat dan seluruh penumpang bisa dimudahkan.

Baca Juga: 5 Tanda Zodiaķ Ini Disarankan Menjomblo di Tahun 2021, Kamu Termasuk?

Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 menimbulkan sebuah suara ledakan besar yang dirasakan oleh masyarakat di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Namun, tampaknya bukan hanya warga Kepulauan Seribu, Jakarta saja yang dapat mendengar suara ledakan keras tersebut.

Diketahui suara ledakan keras tersebut juga terdengar sampai wilayah pesisir Tangerang, khususnya oleh warga Pantai Tanjung Kait, Mauk, Kabupaten Tangerang.

Baca Juga: Pencarian Hilangnya Pesawat Sriwijaya Air: 326 Personil Dikerahkan, Menhub Ikut Tinjau LKP

Menurut beberapa warga, di Pantai Tanjung Kait sempat mendengar suara ledakan ketika pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Menurut salah satu seorang warga, Erwin saat ditemui di Tangerang Minggu, 10 Januari 2021 saat hendak mengantar pemancing ke Pulau Laki, mengatakan bahwa suara ledakan tersebut terjadi saat tengah terjadi hujan sehingga masyarakat mengira suara tersebut sebagai suara petir.

"Kemarin kejadian pas hujan dan ada bunyi ledakan besar. Kami kira suara petir," kata Erwin, dikutip PRBogor.com dari Antara.

Baca Juga: Cerita dari Suami Penumpang Sriwijaya Air SJ182, Tak Jadi Ikut Naik Pesawat karena Hal Ini

Dirinya mengatakan, saat peristiwa terjadi dirinya sedang memasak di warung yang berada di pesisir Pantai Tanjung Kait.

Lalu saat kejadian pun, angin sedang berembus kencang sehingga banyak nelayan yang menghentikan perjalanan ketika itu.

Dirinya mengatakan suara tersebut tidak hanya didengar oleh masyarakat pesisir pantai, tetapi juga sampai wilayah darat yang cukup jauh dari pantai Tanjung Kait.

Baca Juga: Ini Alasan Kuat Keluarga Yakin Co Pilot Sriwijaya Air SJ182, Diego Mamahit dalam Keadaan Selamat

"Pemancing juga banyak yang dengar. Warga di darat yakni perkampungan Desa Anom juga dengar. Kami kira itu petir dan tak menyangka pesawat jatuh,"  ujarnya.

Dirinya juga meyakini, pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak tersebut telah terjatuh di antara Pulau Lajang dan Pulau Bokor.

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub),  Budi Karya Sumadi menjelaskan pesawat Sriwijaya Air SJ182 terbang ke arah barat laut sebelum akhirnya hilang kontak.

Baca Juga: Bupati Bogor Ade Yasin Sambangi Rumah Kapten Afwan di Cibinong, Janjikan Hal Ini pada Keluarganya

Pihak ATC (Air Traffic Controller/Pemandu Lalu Lintas Udara) bertanya kenapa pesawat SJ182 mengarah ke barat laut.

"Pukul 14.40 WIB, Jakarta terus melihat Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke barat laut," kata Budi Karya Sumadi dalam jumpa pers soal hilangnya SJ182, disiarkan via Zoom seperti dikutip PRBogor.com, Sabtu, 9 Januari 2021.

Setelah kejadian itu, dia menuturkan bahwa manajer operasi langsung melakukan koordinasi dengan Basarnas dan instansi terkait.

Baca Juga: Tak Hanya Sampaikan Doa dan Rasa Simpati, Jokowi Akui Ikut Memantau Pencarian Korban Sriwijaya Air

“Pada pukul 17.30 WIB, Presiden memberikan arahan ke kami untuk memaksimalkan pencarian,” ujar Menhub Budi.

Sedangkan terkait kondisi cuaca, dia mengungkapkan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Kondisi cuaca pada saat kejadian sedang dikoordinasikan dengan BMKG,” ucapnya.

Baca Juga: Piala FA: Susah Payah Manchester United Kalahkan Watford, Ini Sederet Fakta Usai Laga

Sementara itu, Menhub mengungkapkan terdapat sekitar 62 penumpang yang berada di dalam pesawat tersebut.

“Total penumpang 50 orang, bersama 12 kru, terdiri dari 43 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi,” tuturnya.

Dia pun memohon doa dari seluruh masyarakat, agar proses pencarian dan penyelamatan dapat berjalan dengan lancar.***

Editor: Yuni

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler