Temukan Banyak Kasus Pabrik Buang Limbah ke Sungai, Bima Arya: Kebanyakan Pabrik Tahu

- 12 November 2020, 14:56 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya saat memberikan keterangan pers.*
Wali Kota Bogor Bima Arya saat memberikan keterangan pers.* /ANTARA News/

PR BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Komunitas Peduli Ciliwung mengarungi sungai Ciliwung sepanjang 70 kilometer untuk menuntaskan sebuah ekspedisi selama 16 jam, pada 10 November 2020.

Bima Arya dan tim melintasi wilayah sungai mulai dari Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok, lalu berakhir di Pintu Air Manggarai, Jakarta.

"Kami banyak mencatat, sepanjang perjalanan kami rekam semuanya. Ada titik pembuangan sampah, pembuangan limbah," kata Bima Arya.

Baca Juga: Nonton Video Syur Mirip Dirinya dengan Mengunci Kamar, Gisel Membeberkan: Gaya Rambutnya Beda

Baca Juga: Sempat Dilecehkan Anggota JKT48 Lapor ke Polisi, Dikirimi Foto Tak Senonoh Lewat DM di Instagram

Ia mengatakan akan mencatat titik-titik dimana warga membuang sampah ke sungai.

"Dari Bogor sampai Depok ada 34 titik. Tapi dari Depok sampai Manggarai itu ada ratusan titik," lanjutnya.

Kemudian Bima Arya mengatakan bahwa ada sejumlah pabrik yang langsung membuang limbahnya ke sungai, sebagian besar merupakan pabrik tahu.

Baca Juga: Update Terkini Kondisi Gunung Merapi, BPPTKG Bilang Tak Ada Gempa Vulkanik Dalam

Baca Juga: Terjadi Gempa 5,2 Magnitudo di Sumba Barat, Tidak Berpotensi Tsunami

"Ada limbah yang dibuang langsung ke sungai, kebanyakan pabrik tahu. Dari Bogor sampai Depok ada 11 (pabrik tahu), dari Depok sampai Jakarta ada belasan juga,” lanjutnya, sebagaimana diberitakan Isubogor.com sebelumnya dalam artikel "Arungi Ciliwung Puluhan KM, Bima Arya Temukan Banyak Pabrik Buang Limbah Langsung ke Sungai".

Bima Arya membahas mengenai spekulasi orang-orang mengenai banjir kiriman dari Bogor, ia ingin membuatnya jelas mengenai hal tersebut.

"Ini harus clear. Seberapa besar kiriman banjir dari Bogor. Seberapa besar penyumbang banjir di Jakarta," ucapnya.

Baca Juga: Sahabatnya Dioperasi Labrum Bahunya, Ngenes! Jimin BTS Beberkan Kondisi Terkininya: Suga Rindu ARMY

Baca Juga: Habib Rizieq Pulang ke Indonesia, Pengamat: Jokowi Akan Senang Menerimanya

"Tapi kalau kita lihat datanya, ternyata sebagian besar sampah dan limbah lokasinya dari Depok ke sini (Jakarta). Kalau dari Bogor sampai Depok vegetasinya masih hijau,” lanjutnya.

Bima Arya mengatakan masalah sungai Ciliwung ini merupakan urusan bersama, harus dilakukan kerjasama untuk menentukan induk permasalahannya.

“PR-nya banyak, kerja bareng dari hulu ke hilir. Jadi, kesimpulannya kalau kita tidak serius, kalau kita tidak kerjasama, akan begini-begini saja," tambahnya.

Baca Juga: Dikaitkan dengan Video Syur Mirip Gisel, Lagu Berjudul '19 Detik Sajah' Hebohkan Jagat Maya

Baca Juga: Gisel Nonton Video Syur yang Mirip Dirinya Sendiri: Akhirnya Nonton juga deh di Kamar Ngunci Pintu

"Ini lihat datanya. Ketika dari Depok ke Jakarta itu airnya semakin bau, semakin cokelat, semakin banyak kiri kanannya itu timbunan sampah, baik yang dibawa banjir maupun sampah dari warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai,” ujar Bima.

Bima mengatakan semua pihak harus serius untuk menjaga kebersihan Ciliwung, agar jika terjadi sebuah luapan, air itu akan terserap dari hulu dan sepanjang aliran sungai sehingga tidak menimbulkan banjir di Jakarta.

Di Kota Bogor sudah dilakukan sejumlah program terkait lingkungan, selain untuk menerapkan program pengurangan kantong plastik Bima Arya juga membentuk Satgas Ciliwung.

Baca Juga: Sambut Hari Kesehatan Nasional, Kemenkes Ajak Masyarakat Gaungkan Gerakan Tepuk Tangan 56 Detik

Baca Juga: Hari Ayah Nasional, Yuk Nostalgia Bareng 3 Film Indonesia yang Kisahkan Soal Perjuangan Para Ayah

“Kami melakukan apa yang bisa dilakukan di Kota Bogor. Ada Satgas Ciliwung yang tugasnya bersihkan sampah, normalisasi saluran air, edukasi kepada warga. Tapi data yang kami dapat ini akan kami sampaikan kepada kepala daerah masing-masing. Kelihatannya kita perlu banyak dibantu juga di wilayah Depok. Karena kalau Depok sampai Jakarta ini tergarap, banjir Jakarta akan jauh lebih berkurang,” terang Bima.

Selain itu Bima mengatakan membangun infrastruktur untuk membentuk kultur merupakan hal jauh lebih penting.

“Jadi kampung-kampung di situ dibangun IPAL-nya, dibangun sistem sampahnya, supaya orang tidak buang sampah sembarangan, tidak buang air sembarangan. Kan tidak mungkin melarang orang buang sampah tapi tempat sampahnya tidak ada, melarang warga buang air tapi IPAL-nya tidak dibangun,” ujarnya.

Baca Juga: Hari Ayah Nasional, 10 Selebriti Bollywood Tampan yang Pesonanya Bikin Meleleh

Baca Juga: Google Doodle Ikut Peringati Hari Ayah Nasional 2020, 'Selamat Hari Ayah Ayo Buat Prakarya'

Bima Arya ingin menyampaikan kepada Presiden Indonesia dan Kementerian PUPR untuk memperhatikan Ciliwung dengan seksama.

"Ciliwung ini urusan bersama. Kalau kita serius di hulu tapi di hilirnya tidak, ya percuma. Serius di hilir tapi dihulunya tidak ya juga sama saja. Saya optimistis bisa karena banyak komunitas, banyak penggiat lingkungan hidup, banyak warga juga yang siap membantu, tadi pada semangat ya. Tinggal pemerintahnya mendorong,” pungkas Bima.

Dalam pengarungan tersebut, diikuti sebanyak 12 perahu karet dari Bogor ke Depok yang berisikan para penggiat lingkungan, seperti Komunitas Peduli Ciliwung dan Satgas Ciliwung serta didukung oleh Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) dan unit rescue dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).***

Editor: Yuni

Sumber: isu bogor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah