Pada tahun 1881, gedung stasiun Bogor dibangun untuk menampung jumlah penumpang yang setiap hari semakin bertambah. Jalur kereta api dari Bogor diteruskan hingga ke Cicurug, Sukabumi.
Ketika listrik mulai memasuki Bogor pada tahun 1925, kereta api yang sebelumnya berbahan bakar batu bara dan diesel mulai menggunakan tenaga listrik.
Pada tahun 2007, stasiun Bogor telah ditetapkan sebagai bangunan stasiun cagar budaya berdasarkan SK Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Baca Juga: Bima Sakti Beberkan Hasil TC Timnas U-16 Selama September: Fisik Meningkat,Sudah Paham Taktik
Arsitektur Bangunan Lama
Bangunan stasiun seluas kurang lebih 5.955 m2 ini berlokasi di Jalan Nyi Raja Permas, Bogor Tengah.
Stasiun Bogor secara keseluruhan terdiri dari dua bangunan yang saling berdampingan, yakni bangunan utama yang terdiri dari entrance, lobby, kantor administrasi, tempat penjualan tiket dan fasilitas lainnya, serta bangunan emplasemen yang menaungi peron dan dua jalur sepur.
Karakter khas gaya Indische Empire dengan bentuk bangunan simetris ditampilkan dalam arsitektur bangunan utama.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Drakor Kala Suasana Hati Buruk, Drama Sekretaris Wanita dengan Tuannya hingga Komedi
Atap pelana dengan pediment segitiga dan gerbang lengkung menciptakan kesan anggun pada fasad depan bangunan ini.