Jangan Ngaku 'Anker' Kalau Belum Tahu Sejarah Stasiun Bogor, Dulu Terminal Pemberhentian Terakhir

- 4 Oktober 2020, 10:07 WIB
Stasiun Bogor pada tahun 1881.*/Dok. KAI
Stasiun Bogor pada tahun 1881.*/Dok. KAI /

Di belakangnya dinding plesteran dengan ornament garis-garis list serta akhiran cornice pada bagian atas berpola lekukan-lekukan kecil membingkai atap jurai di atasnya.

Pintu dan jendela berpenutup kayu memperkuat karakter klasik bangunan ini. Sedangkan bangunan emplasemen berupa struktur atap bentang lebar dengan rangka baja dan penutup atap plat besi gelombang.

Baca Juga: Memanas Tanggapi Pernyataan Istana, Din Syamsuddin Ingatkan Moeldoko KAMI Bukan Kelompok Pengecut

Bagian samping bangunan utama dengan dinding bergaris-garis dan pintu lengkung. Penambahan kanopi kantilever besi dan birai papan kayu berbiku-biku pada bagian atas pintu merupakan upaya penyesuaian dengan iklim tropis, yaitu untuk menahan sinar matahari dan air hujan.

Peron utama yang luas dan bersih dengan deretan pintu-pintu ke ruang kantor administrasi dan kepala stasiun yang terbuat dari kaca berbingkai kayu menciptakan kesan megah pada ruangan ini.

Ruang Pengawas Peron (PAP) berbentuk kotak berbahan kayu yang menempel pada peron. Ruang ini sengaja dibuat menjorok untuk memudahkan petugas PAP melihat kereta api yang datang atau berangkat.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Crystal Palace Sempat Ancam Pertahanan Chelsea, Gol Jorginho Sukseskan The Blues

Lobby utama yang cukup luas ini akan terasa penuh pada jam-jam orang berangkat dan pulang kerja. Ornamen pada langit-langit dan lantai menambah kesan luas ruang lobby.

Bagian atas pintu selalu berbentuk lengkung, meskipun daun pintu tetap persegi. Bidang lengkung menjadi lubang ventilasi dengan ornamen teralis besi berpola klasik.
Pada jendela yang berbentuk persegi tetap dibingkai dengan garis lengkung berupa moulding diatasnya.

Bangunan emplasemen berupa struktur atap pelana bentang lebar dengan rangka baja dan penutup atap plat besi gelombang menaungi peron dan dua jalur sepu. Bukaan pada puncak atap untuk mengalirkan udara agar ruangan tidak terasa panas.

Halaman:

Editor: Amir Faisol

Sumber: KAI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah