Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Kewalahan, Sampel Pasien Covid-19 Tinggi, Alat PCR Malah Tidak Aktif

- 2 Oktober 2020, 07:04 WIB
Ilustrasi Kegiatan Tes Swab PCR.
Ilustrasi Kegiatan Tes Swab PCR. /Humas Pemkab Bekasi


PR BOGOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menargetkan, wilayahnya melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) sebanyak 60.000 spesimen atau sekitar satu persen dari jumlah penduduk.

Sementara Jawa Barat tengah mengejar target, Kabupaten Bogor justru mendapat sorotan terkait jumlah tes PCR yang begitu jauh dari target.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Dedi Syarif mengungkapkan alasan mengenai kondisi tersebut.

Baca Juga: 6 Fakta Perushaan BUMN Bio Farma, Viral Usai Jadi Produsen Vaksin Covid-19 Dunia dari Asia Tenggara

"Intensitas pengambilannya (spesimen) tinggi, tapi terkendala beberapa alat PCR yang belum aktif," ungkap Dedi Syarif seperti yang dikutip Pikirarakyat-bogor.com, dari ANTARA pada Kamis, 1 Oktober 2020.

Dedy menyebut, pihaknya kewalahan dengan banyaknya spesimen hasil tes usap yang masuk.

Sebab, kurva jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per hari meningkat tajam sejak September lalu.

Baca Juga: Resmikan Partai Ummat, Amien Rais: Negara Bisa Berbuat Zalim dan Adil, Semua Tergantung Pemerintah

"Bulan September itu (tes PCR) overload di rumah sakit, terutama di RSUD dan lab IPB (Institut Pertanian Bogor), akhirnya samplenya banyak yang delay (tertunda)," katanya.

Menurut catatan, data harian orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bogor mencapai rekor tertinggi pada Minggu, 27 September 2020, yakni 60 kasus baru.

Halaman:

Editor: Amir Faisol

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x