Terdata, kata dia, di bulan Februari 2021 lalu ada 187 kasus per hari yang kemudian turun dibawah 100 kasus.
Untuk itu, lanjutnya, dibantu oleh DKM sosialisasi agar diinformasikan apabila ada warga yang keluar atau masuk harus didata.
Baca Juga: Bocoran Buku Harian Seorang Istri 28 April 2021: Akhirnya Terkuak! Dewa Tahu Siapa Saudara Lelakinya
Untuk ibadah masih dibolehkan, tarawih bahkan sholat Ied Insya Allah dipersilahkan tetapi dengan catatan, dibatasi kapasitasnya, maksimal 50 persen.
“Di tingkat kota (tarawih) ditiadakan, karena kalau diadakan nanti akan tumpah ruah, kerumunannya sulit dikendalikan,"
"Di wilayah silahkan, di masjid-masjid silahkan, tapi mohon diperhatikan betul protokol kesehatannya,” tandasnya.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini, 28 April 2021: Dokter Sebut Peluang Hidup Aldebaran Hanya 50 Persen
Bima menilai, selama Ramadan diawasi, tidak terlalu euforia, tarawihnya juga dijaga, arus mudik juga diawasi ketat, maka Covid-19 bisa kita kendalikan.
“Ini titik kritisnya di Ramadan sampai Lebaran nanti. Tapi sebaliknya, kalau kita kendor, nanti PR setelah Lebaran bisa ada lonjakan, itu berat. Mudah-mudahan itu tidak terjadi,” pungkas Bima.
Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Isubogor.com berjudul "Jangan Seperti India, Bima Arya Ajak Masjid Waspadai Lonjakan Covid-19 Ramadan hingga Lebaran".***