Apa Itu Pertobatan Ekologis? Istilah yang Disinggung Cak Imin dalam Debat Cawapres Ternyata dari Tokoh Ini

- 22 Januari 2024, 18:30 WIB
Muhaimin Iskandar dan Gibran Rakabuming Raka tampil dalam sesi tanya jawab debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Muhaimin Iskandar dan Gibran Rakabuming Raka tampil dalam sesi tanya jawab debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). /Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat

PEMBRITA BOGORPenutup debat cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memunculkan sorotan dengan mengutip ayat 41 surat Ar-Rum, menekankan bahwa kerusakan di darat dan laut disebabkan ulah manusia.

Dalam pidatonya di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Cak Imin merujuk pada peringatan Paus Fransiskus mengenai perlunya pertobatan ekologis, dimulai dari aspek etika.

Menurut Cak Imin, pertobatan ekologis harus dimulai dengan mematuhi aturan, menghindari perilaku ugal-ugalan, dan menjunjung tinggi etika lingkungan serta etika pembangunan.

Baca Juga: Anies Bicara Persiapan Cak Imin Jelang Debat Keempat: Tak Perlu Diajari Lagi, Dia Siap Slepet Balik Lawan

Ia menekankan pentingnya tidak melanggar aturan dan berkomitmen pada etika sebagai langkah awal pertobatan ekologis.

Dalam penutupannya, Cak Imin menyampaikan, "'Telah nyata kerusakan di darat dan di laut karena ulah tangan manusia."

"Bahkan Paus Fransiskus juga mengingatkan kepada kita semua posisi yang agak rawan masa depan kita, kita harus melakukan tobat ekologis," ucapnya.

Baca Juga: Cak Imin: Saya Tidak Khawatir Dana Kampanye Minim, Masyarakat Bakal Gerak Sendiri

Apa Itu Pertobatan Ekologis?

Paus Fransiskus saat pimpin Misa Malam Natal lewat jendela di Gerja St. Peter's Square, Vatikan, Roma, Minggu 24 December 2023.
Paus Fransiskus saat pimpin Misa Malam Natal lewat jendela di Gerja St. Peter's Square, Vatikan, Roma, Minggu 24 December 2023. /Foto: ANTARA/REUTERS/Remo Casilli

Pertobatan ekologis, sebagaimana dijelaskan dalam Ensiklik Laudato Si oleh Paus Fransiskus, merupakan seruan untuk seluruh umat manusia melakukan pertobatan terhadap kerusakan alam.

Dalam jurnal berjudul “Pertobatan Ekologis Menurut Ensiklik Laudato Si,” tema pertobatan ekologis menjadi integral dalam upaya Gereja merespons masalah ekologis.

Paus Fransiskus menegaskan bahwa perbaikan manusia terhadap sesama dan alam harus bersumber dari nilai-nilai Injil.

Baca Juga: Rayakan Natal 2020 dengan Sederhana, Paus Fransiskus akan Kunjungi Sudan dan Lebanon: Saya Prihatin

Pertobatan ekologis bukan sekadar perubahan batin, melainkan juga tindakan nyata dan keterlibatan aktif dalam membangun hubungan solid dengan lingkungan.

Ini melibatkan perubahan batin yang mendalam, sikap kerendahan hati, pengakuan kesalahan, dan komitmen sepenuh hati dalam memperbaiki hubungan dengan ciptaan.

Sebagai masalah sosial kompleks, pertobatan ekologis melibatkan seluruh masyarakat. Paus Fransiskus menekankan kolaborasi dan kekuatan bersama untuk mengatasi pola pikir utilitarian yang individualis.

Pertobatan ekologis membawa pada sikap bersama yang melibatkan pertumbuhan semangat perlindungan yang murah hati dan lembut, bersyukur atas anugerah Allah, serta menyadari persekutuan universal.

Pentingnya Spiritualitas Ekologis dalam Pertobatan

Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat menyampaikan visi-misi dan program kerjanya.
Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat menyampaikan visi-misi dan program kerjanya. /Foto: Tangkapan layar YouTube KPU RI

Dalam pandangan Gereja, spiritualitas ekologis tidak dapat dipisahkan dari spiritualitas Kristiani. Aksi pertobatan ekologis diterjemahkan dalam konteks iman yang mendalam.

Melalui keyakinan iman ini, pertobatan ekologis menjadi lebih dari sekadar perubahan batin belaka, melibatkan pertemuan pribadi dengan Kristus.

Pertobatan ekologis, menurut Paus Fransiskus, membutuhkan keterlibatan aktif dalam membangun hubungan yang solid dengan dunia sekitar. Ini bukan hanya pertobatan individu, melainkan juga komunal.

Dalam rangka mengatasi persoalan ekologis, Paus Fransiskus menekankan bahwa pertobatan ekologis membawa pada sikap-sikap bersama yang menggembirakan dan melibatkan pertumbuhan semangat perlindungan yang murah hati dan lembut.

Dengan meresapi nilai-nilai Injil, mengubah batin secara mendalam, dan terlibat secara aktif dalam menjaga lingkungan, pertobatan ekologis bukan hanya panggilan individual, melainkan juga kolaboratif.

Melalui pertobatan ini, manusia diharapkan membangun hubungan harmonis dengan alam sebagai wujud tanggung jawab bersama dalam menjaga ciptaan Allah.***

Editor: Muhammad Rizky Suryana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah