Kemarin Ramai G30S PKI, Ridwan Kamil Imbau Warganya Peringati 1 Oktober, Hari Kesaktian Pancasila

1 Oktober 2020, 04:05 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil.* /DOK. HUMAS PEMPROV JABAR./

PR BOGOR - Menjelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengingatkan masyarakatnya menaikkan bendera setengah tiang yang dikibarkan pada 30 September 2020 untuk mengenang G30S PKI agar dinaikkan penuh pada 1 Oktober 2020, Sebagai simbol hari kesaktian Pancasila.

Ridwan Kamil yang akrab disapa kang Emil itu mengajak masyarakat, khususnya warga Jawa Barat untuk menaikkan bendera setengah tiang menjadi berkibar penuh, Kamis, 1 Oktober 2020, untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila.

"Besok (hari ini, red) 1 Oktober, naikkan penuh satu tiang sebagai simbol Kesaktian Pancasila," ujar kang Emil.

Baca Juga: Lucinta Luna Didakwa 1 Tahun 6 Bulan Penjara, Si Muhammad Fatah Ini Juga Didenda Sebesar Rp10 Juta

Merupakan keluarga korban dari ganasnya PKI pada masa Orde Lama, Ridwan Kamil menceritakan singkat kisahnya melalui akun Twitter pribadinya.

"Keluarga saya adalah korban PKI. Pakde saya, KH. Mumu Muchtar Alm, meninggal dunia diculik subuh oleh gerombolan PKI saat orde lama. Luka ini begitu dalam," kata Ridwan Kamil ditulis di akun pribadi twitternya, sebagaimana dilansir di Pikiranrakyat-bogor.com, Rabu, 30 September 2020.

 

Dilansir dari Jurnal Universitas Riau, Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dilakukan secara rutin salah satunya agar masyarakat Indonesia mengetahui sejarah bangsa yang berharga.

Baca Juga: Tekad Mbah Sarkim Hingga Akhir TMMD Reguler Brebes

Terdapat dua peringatan terkait Pancasila yakni pada 1 Juni sebagai hari kelahirannya dan 1 Oktober yang ditetapkan sebagai hari kesaktiannya.

Pancasila merupakan suatu jalan pikiran dan dasar falsafah hidup bangsa Indonesia. Nilai yang tercakup di dalamnya tak dapat dipisahkan, yang menjadi kepribadian bangsa Indonesia sejak dulu dan terus berkembang hingga kini.

Maka, alasan dibalik kesaktian Pancasila tersebut memiliki makna penting, bahwa Pancasila adalah dasar negara yang tak boleh diubah oleh siapapun.

Baca Juga: Hari G30S PKI, Gubernur Ridwan Kamil Imbau Warga Jabar Ramai-ramai Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Asal muasal peringatan Hari Kesaktian Pancasila sangat lekat dengan pemberontakan G30S PKI yang menjadi sejarah kelam untuk Tanah Air.

G30S PKI, merupakan tragedi pemberontakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno dan menggantikan ideologi Pancasila menjadi komunis.

Tragedi yang terjadi pada 30 September tersebut juga diduga didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Cakrabirawa, yang merupakan pasukan yang bertugas melindungi Presiden.

Baca Juga: Malam Ini Jadwal Tayang Mata Najwa, Menkes Terawan Kembali Mangkir, Memastikan Tak Hadiri Undangan

Dalam tragedi itu, Dipa Nusantara Aidit atau dikenal DN Aidit, pimpinan senior PKI diceritakan menghasut masyarakat untuk mendukung keberadaan PKI.
Selain itu, dirinya juga memerintahkan aksi penculikan dan pembunuhan perwira tinggi Indonesia.

Kudeta yang dilakukan oleh PKI berujung gagal. Namun, tujuh perwira tinggi sudah menjadi korban keganasan G30S PKI tersebut.

Pada 1 Oktober, operasi penumpasan G30S PKI dimulai. Operasi tersebut diawali dengan keberhasilan satuan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) di bawah pimpinan Kolonel Sarwo Edhi Wibowo dalam merebut Gedung Radio Republik Indonesia (RRI) Pusat dan Kantor Pusat Telekomunikasi.

Baca Juga: KAMI Ditolak dan Ditekan, Ujang Bilang Justru Koalisi Ini Bisa Besar, Nama Gatot Nurmantyo Melambung

Setelah G30S PKI berakhir, maka tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Tanggal tersebut menjadi hari perkabungan dari peristiwa malam berdarah atau yang dikenal dengan sebutan G30S PKI.

Salah satu momen yang melepaskan Negara Indonesia dari pemberontakan G30S PKI yang menewaskan para Jenderal terbaik di Indonesia adalah peringatan Hari Kesaktian Pancasila.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tersebut bisa dijadikan sebagai kebangkitan bagi kita semua untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang cenderung mulai luntur.

Baca Juga: Fadli Zon Bantah Klaim Sukmawati, Tegas Bilang PKI Berlandaskan Marxisme Leninisme Bukan Pancasila

Nilai-nilai itulah yang kemudian kita maknai sebagai semangat untuk membangun kembali jati diri bangsa, mengingat Pancasila adalah dasar Negara dan menjadi sumber hukum yang mengatur masyarakat Indonesia.

Sebelumnya, Ridwan kamil mengingatkan warganya mengibarkan bendera setengah tiang sebagai simbol duka cita terkait kudeta G30S PKI.

"BENDERA SETENGAH TIANG. Jangan lupa hari ini tanggal 30 September 2020, dinaikkan oleh seluruh warga Jawa Barat sebagai simbol duka cita terkait pemberontakan Gerakan 30 September PKI (G30S-PKI)," kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Fadli Zon Bantah Klaim Sukmawati, Tegas Bilang PKI Berlandaskan Marxisme Leninisme Bukan Pancasila

Mengutip slogan Presiden RI pertama, Ir Soekarno, kang Emil menjelaskan, dirinya tidak akan melupakan sejarah tersebut.

"'Never leave history' - Bung Karno," tulis Ridwan Kamil.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler