Usai Banjir Bandang Terjang 3 Kecamatan, Waspada! Bupati Sukabumi Tetapkan Status Tanggap Darurat

23 September 2020, 10:21 WIB
Warga berupaya membantu evakuasi pasca Banjir Bandang di Cicurug Kabupaten Sukabumi.ISTIMEWA /

PR BOGOR - Pemerintah Kabupaten Sukabumi masih terus melakukan penanganan darurat pascabanjir bandang yang terjadi di tiga kecamatan Senin lalu, 21 September 2020.

Bupati setempat menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari kedepan terhitung sejak 21 hingga 27 September 2020.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengatakan, tim gabungan masih melakukan penanganan darurat di lokasi bencana.

Baca Juga: Timor Leste Krisis, Jose Ramos Horta Murka ke Bank Sentral Negaranya Bungkam Dijajah Mandiri dan BRI

Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Sukabumi bersama TNI, Polri, Basarnas, dinas kabupaten terkait, sukarelawan dan masyarakat melakukan penanganan darurat di lokasi.

"Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD terus melakukan kaji cepat pasca bencana. Tim gabungan juga melaksanakan upaya darurat lainnya, seperti pertolongan, penyelamatan, pencarian, dan evakuasi," ujar Raditya Jati dalam keterangan tertulis yang diterima Pikiranrakyat-bogor.com pada Rabu, 23 September 2020.

Tim Gabungan yang terdiri atas Polri dan sukarelawan mendirikan dapur umum lapangan guna melayani para penyintas, mereka membagikan bahan baku untuk diolah bersama.

Baca Juga: Timor Leste Alami Krisis Pangan saat Pandemi Covid-19, Sampai Impor Beras Tanpa Gizi dari Vietnam

Raditya Jati menjelaskan, pembersihan manual telah dilakukan dengan menggunakan alat berat untuk mengangkut material dan lumpur yang tersisa dari banjir bandang tersebut.

"Pemerintah daerah setempat mengerahkan 2 unit milik Dinas PU Kabupaten Sukabumi 1 unit dan Kodim 1 unit," tuturnya.

Sebelumnya, dilaporkan ada tiga korban hilang akibat terseret arus banjir. Dua korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan satu lainnya masih dalam proses pencarian.

Baca Juga: Posko TMMD Reguler Brebes Mulai Disiapkan di Lapangan Desa Kalinusu

Sementara itu, tim gabungan telah menyusun rencana lanjutan untuk mencari korban hilang, dan melakukan evakuasi kepada warga yang terluka..

"Tim gabungan telah menyusun rencana lanjutan untuk mencari korban hilang dengan membentuk 12 tim dan perluasan titik pencarian. sedangkan korban luka, 10 warga telah dirujuk ke rumah sakit setempat," katanya.

BPBD setempat mencatat ada tiga kecamatan dengan 11 desa dan 11 kampung terdampak, dalam data sementara pada Selasa, 22 September 2020.

Baca Juga: Korban, LHI Diperiksa Polisi Soal Pengakuan Pelcehan Seksual oleh Oknum Dokter di Bandara Soetta

Kecamatan Cicurug dengan 5 desa dan 5 kampung, meliputi Desa Cisaat (Kampung Cipari), Pasawahan (Cibuntu), Cicurug (Aspol), Mekarsari (Kp. Nyangkowek dan Kp. Lio), dan Bangbayang (perum Setia Budi).

Kecamatan Parung Kuda dengan 2 desa dan 2 kampung, yakni Desa Langensari (Kp. Bojong Astana), dan Desa Kompa (Bantar).

Kecamatan Cidahu dengan 4 desa dan 4 kampung meliputi Desa Babakanpari (Kp. Bojong Astana), Pondokkaso Tengah (Bantar), Jayabakti (Cibojong), dan Cidahu.

Baca Juga: Polisi Menangkap Pelaku Pemerasan Rapid Test di Bandara Soetta, Kasus Pelecehannya Juga Ditelusuri

Hingga Selasa malam, 22 September 2020, ada 133 KK dengan total 431 jiwa yang terdampak. sedangkan sejumlah warga mengungsi ke saudara dan tetanga terdekat.

Kerusakan akibat banjir bandang mencakup rumah rusak berat (RB) 47 unit, rumah rusak sedang (RS) 41 unit, rusak ringan (RR) 45, jembatan RB 5 dan TPT 1.

Lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah mengaktifkan posko untuk penyelenggaraan penanganan darurat bencana, yakkni posko penanganan media senter, ruang kerja, gudang logistik dan ruang rapat.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler