Usai Pemenggelan di Kota Nice dan Serangan di Wina, Emmanuel Macron Bilang Teroris Ada di Mana-Mana

- 5 November 2020, 23:20 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron: FAKTA ikut mengecam perkataan Macron dan menyebutkan hal tersebut bisa membuat hubungan islam dan barat jadi terganggu./Instagram.com/@enmarcheavecmacron
Presiden Prancis, Emmanuel Macron: FAKTA ikut mengecam perkataan Macron dan menyebutkan hal tersebut bisa membuat hubungan islam dan barat jadi terganggu./Instagram.com/@enmarcheavecmacron /

Hampir 628.000 warga non-Uni Eropa ditemukan secara ilegal berada di blok itu pada 2019. Data itu naik 10 persen dari tahun sebelumnya, menurut data Eurostat. Lebih dari 717.000 warga non-Uni Eropa ditolak masuk, jumlah tertinggi dalam catatan.

Kepala polisi perbatasan Prancis mengatakan kepada Emmanuel Macron, saat ini telah terjadi lonjakan percobaan penyeberangan perbatasan Prancis-Spanyol sejak dibuka kembali pada bulan Juni setelah pencabutan pembatasan Covid-19.

Baca Juga: Tak Terima Habib Rizieq Shihab Disebut Seharusnya Dideportasi, Begini Bantahan FPI Bagi Mahfud MD

Mereka yang mencoba menyelundup tersebut banyak yang datang dari Aljazair dan Maroko, kata agen.

“Kita perlu memperkuat perjuangan kita melawan imigrasi ilegal dan pedagang yang, semakin sering, memiliki kaitan dengan terorisme,” kata presiden.

Zona Schengen terdiri dari 22 dari 27 negara anggota Uni Eropa, serta Islandia, Norwegia, Swiss, dan Lichtenstein. Inggris dan Irlandia bukan bagian darinya.***

Halaman:

Editor: Amir Faisol

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah