Karikatur Nabi Muhammad hingga Pemenggalan di Prancis, PBB: Hormati Semua Agama dan Kepercayaan

- 30 Oktober 2020, 05:50 WIB
Miguel Angel Moratinos, Kepala Alliance of Civilizations PBB.*/Dok. UNAOC/
Miguel Angel Moratinos, Kepala Alliance of Civilizations PBB.*/Dok. UNAOC/ /

PR BOGOR - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan, masyarakat dunia untuk saling menghormati semua agama dan kepercayaan, demi mengembangkan budaya persaudaraan dan perdamaian.

Hal itu ditegaskan Perwakilan Tinggi PBB untuk Aliansi Peradaban, Miguel Angel Moratinos, seperti dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari Anadolu Agency, Kamis 29 Oktober 2020.

Moratinos menyatakan keprihatinan mendalam akan meningkatnya ketegangan dan contoh intoleransi yang dipicu oleh majalah mingguan Prancis, Charlie Hebdo yang menerbitkan karikatur satir yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Baca Juga: Warga Thailand Curiga Raja dan Selirnya Kelamaan di Jerman, Pakar Hukum Bilang Susah Dibuktikan

“Karikatur yang menghasut juga telah memprovokasi tindakan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah, yang diserang karena agama, kepercayaan atau etnis mereka,” ujar Moratinos.

Dia menggarisbawahi bahwa, penghinaan terhadap agama dan simbol-simbol suci agama memprovokasi kebencian dan ekstremisme kekerasan, yang mengarah pada polarisasi dan fragmentasi masyarakat.

Kebebasan berekspresi harus dilakukan dengan cara yang sepenuhnya menghormati keyakinan agama dan prinsip semua agama, katanya.

Baca Juga: Bertanya Sumbangsih Milenial? Pemuda Indonesia yang Beragam Jadi Fondasi Berdirinya Bangsa

"Tindakan kekerasan tidak dapat dan tidak boleh dikaitkan dengan agama, kebangsaan, peradaban, atau kelompok etnis apa pun," ucap Moratinos.

Sementara, awal bulan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkan Islam sebagai 'agama dalam krisis'.

Ketegangan semakin meningkat setelah kasus pemenggalan kepala seorang guru sekolah menengah, Samuel Paty, pada 16 Oktober di pinggiran Paris setelah dia menunjukkan kartun Nabi Muhammad di salah satu kelasnya tentang kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Bela Milenial yang Disinggung Sumbangsihnya terhadap Negara oleh Mega, Mardani: Seniornya yang Salah

Penyerangnya, Abdullakh Anzorov, seorang pria berusia 18 tahun asal Chechnya, kemudian ditembak mati oleh polisi.

Macron memberikan penghormatan kepada Paty, dan kartun yang dirilis oleh Charlie Hebdo juga diproyeksikan pada bangunan di beberapa kota.

Presiden Prancis membela karikatur itu, dengan mengatakan Prancis "tidak akan menghentikan kartun kami".

Baca Juga: Presiden Prancis Dapat Kecaman dari Iran, Sebut Emmanuel Macron Menghina Muslim di Seluruh Dunia

Akibat dari pernyataan itu memicu kemarahan di seluruh dunia Muslim.

Kecaman datang dari dari sejumlah negara termasuk Turki, Iran, dan Pakistan, ada seruan untuk memboikot produk, protes, dan serangan Prancis terhadap situs Prancis.***

 

Editor: Amir Faisol

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x