Studi Baru Australia Ungkap Bagaimana Resistensi Antibiotik Bisa Menekuk Aturan Evolusi

- 13 Oktober 2020, 18:33 WIB
ILUSTRASI bakteri.*
ILUSTRASI bakteri.* /PIXABAY/

PR BOGOR - Penelitian terbaru di Australia menuturkan bahwa bakteri dapat menekuk aturan evolusi.

Hal ini bertujuan untuk mengembangkan resistensi antibiotik dengan cara mentransfer gen horizontal.

Diketahui, cara pandang evolusi yang melibatkan gen secara umum itu diteruskan dari induk ke turunan, dikenal sebagai transfer gen vertikal.

Baca Juga: Tengok Kekayaan Hendrisman Rahim Capai Belasan Miliar Rupiah, Properti Tersebar di Bekasi-Tangerang

Berdasarkan penelitian dari Universitas Monash, Australia telah menemukan sebuah teori bakteri yang mampu melewati gen resisten antibiotik dengan melalui transfer gen horizontal.

Selain itu, dalam teori ini tidak ada keharusan lingkungan untuk melakukannya, serta teori menentang adanya hukum seleksi alam.

Rekan penulis utama dalam penelitian ini, yaitu dr. Mike McDonald menjelaskan bahwa penelitian ini muncul karena para peneliti menyaksikan resistensi antibiotik di daerah-daerah seharusnya tidak selalu ada.

Baca Juga: Film Preciouse Cargo Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV, Sukseskah Eddie Curi Berlian USD30 Juta?

"Gen untuk resistensi antibiotik pada bakteri yang hidup di rumah sakit, gorong-gorong dan peternakan, adalah umum karena ada antibiotik di tempat-tempat ini, karena adanya aktivitas manusia," ujar dr. Mike McDonald, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari Xinhuanet.

"Namun, ketika para ilmuwan memeriksa lingkungan tanpa antibiotik, misalnya, hutan atau muara, gen resistensi antibiotik masih dapat dideteksi," tambahnya.

Tak hanya itu untuk memahaminya, tim penelitian ini dengan memantau pertumbuhan bakteri tanpa paparan antibiotik.

Baca Juga: Sinopsis Film Patriots Day, Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV

Namun, kabarnya masih bisa untuk memungkinkannya menerima transfer gen horizontal dari bakteri yang sudah tahan antibiotik.

Dalam kesempatan ini para peneliti memperkenalkan antibiotik ke bakteri uji cobanya serta mereka menemukan adanya tingkat resistensi antibiotic yang lebih dibandingkan dari sebelum menerima transfer gen horizontal .

"Kami menemukan bahwa populasi yang telah menerima transfer gen horizontal sangat dapat bertahan dari pengobatan dengan cara antibiotik, tetapi populasi kontrol yang belum menerima transfer gen horizontal tidak bertahan," papar dr. Mike McDonald.

Baca Juga: Vaksin Sinovac Bakal Dijual Rp200.000, Honesti Basyir: Harga Terjangkau Bagi Penduduk Indonesia

Selain itu, dalam penelitian ini menunjukkan bahwa gen resistensi antibiotik dapat menyebar ke populasi yang tidak mengalami seleksi dengan antibiotik.

"Ini juga bisa menjelaskan mengapa pasien masih memiliki bakteri resisten antibiotik yang lama setelah mereka selesai menjalani perawatan dengan antibiotik dan mengapa bakteri dengan cepat berevolusi resistensi bahkan ketika mereka belum terpapar antibiotik sebelumnya," tuturnya.

Meskipun sebelumnya dianggap bahwa adaptasi gen hanya terjadi ketika ada manfaat langsung untuk kelangsungan hidup tetapi.

Baca Juga: Puncak La Nina Diprakirakan Terjadi Bulan Desember, BMKG: Seluruh Indonesia Perlu Waspada

"Pekerjaan kami menunjukkan bahwa jika transfer gen horizontal dapat mentransfer cukup gen ke dalam populasi, itu dapat memberikan kekuatan yang mendorong kembali terhadap seleksi alam, dan memungkinkan gen yang tidak menganugerahkan manfaat untuk menyebar dalam populasi," dr. Mike McDonald menegaskan.***

Editor: Yuni

Sumber: Xinhuanet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah