Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Tiongkok Ingkar Janji, Filipina Cepat-cepat Putar Balik Beri Perlawanan demi Laut China Selatan'.
Demi menyelamatkan bagian mereka di Laut China Selatan, Filipina bergegas membangun dermaga di Pulau Thitu, Kepulauan Spratlys.
Melalui pembangunan dermaga tersebut, Duterte bisa memperbaiki lapangan terbang kecil yang sempat ditunda pendahulunya, Presiden Benigno Aquino III.
Baca Juga: 4 Tahun Lamanya 'Agama Muslim' Muncul di Sumbar, Penganut Tak Imani Allah SWT dan Nabi Muhammad
Keputusan Benigno diambil demi menunggu hasil Mahkamah Internasional terhadap sengketa Laut China Selatan. Hasilnya, negara-negara Asia Tenggara lebih berhak daripada Tiongkok dengan Nine Dash Line-nya.
Langkah terakhir dari Duterte ini menjadi 'putaran balik paling tajam' selama kepemimpinannya sejak empat tahun lalu.
Duterte berkali-kali menegaskan, dirinya seorang sosialis tulen yang membenci AS sembari mengesampingkan banyak pencapaian dari pendahulunya. Semua demi mendapatkan investasi Tiongkok yang sedang 'diobral' kepada negara-negara berkembang.
Baca Juga: Rizky Billar Salah Tingkah Ketemu Lesti Kejora, Keduanya Kompak Bilang Sabar Ditinggal Mantan Nikah
Pria yang dikenal keras itu diketahui enam kali mengunjungi Tiongkok untuk memastikan realisasi janji-janji pembangunan di Filipina.
Sayangnya, tak banyak yang akhirnya terbangun dan mendapat pujian publik. Kebanyakan masih terpampang di papan wacana saja.***(Mahbub Ridhoo Maulaa/PR)