Dalam sebuah video yang disematkan di Middle East Monitor, Bahabri membenarkan bahwa lebih dari 1.200 kasus infeksi virus corona kritis sedang dirawat di kerajaan dengan ventilator.
“Situasi di Jeddah dan Riyadh sangat memprihatinkan. Kami tidak mengharapkan kasus kritis mencapai angka ini, ”kata Bahabri dalam sebuah klip video.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 Kota Bogor 8 Juni: Kasus Positif Hampir Sentuh 200, 2 Kasus PDP Selesai
Bahabri mengklaim, lonjakan kasus bisa disebabkan adanya peningkatan kontak sosial selama perayaan Idulfitri pada 25 Mei 2020 lalu.
Dia mengatakan, pasien yang dia rawat mengklaim gejala mereka mulai menjelang akhir Ramadhan dan hari-hari pertama Idulfitri.
jumlah infeksi coronavirus di negara kaya minyak telah mencapai 100.000, 700 di antaranya meninggal dunia.
Baca Juga: Sebatang Rokok Berujung Maut, Seorang Anak di Donggala Tekad Mutilasi Ayah Kandungnya Gegara Emosi
Pangeran Saud Bin Abdullah Bin Faisal Bin Abdulaziz Al Saud, diduga meninggal dunia karena Covid-19 pada hari Kamis 2 Juni 2020.
Meski pun penyebab kematian Pangeran Saud Bin Abdullah Bin Faisal Bin Abdulaziz Al Saud belum diungkap, namun dia diduga kuat meninggal dunia karana pandemi virus.
The New York Times sebelumnya telah melaporkan bahwa sekitar 150 pangeran telah tertular penyakit ini, termasuk gubernur Riyadh, Faisal Bin Bandar Bin Abdulaziz.