"Tidak bertanggung jawabnya mungkin memperburuk pandemi ini," kata dia.
Pengungkapan tersebut terkandung dalam penyelidikan panjang oleh Caixin, sebuah kelompok media independen.
Baca Juga: Pengunjuk Rasa Antirasial di Inggris Berserakan di Jalanan, Kuda yang Ditunggangi Polisi Mengamuk
Laporan berbahasa Mandarin telah dihapus secara online, meskipun versi bahasa Inggrisnya yang lebih pendek tetap dapat diakses, meski tidak terlalu rinci.
Bahkan, laporan asli ini menunjukkan bahwa sebelum 31 Desember 2020, waktu ketika Tiongkok mengabarkan WHO tentang penyakit pneumonia yang misterius. Sembilan sampel dari pasien telah dikirim ke laboratorium di seluruh negeri.
Satu sampel dari seorang pria berusia 65 tahun dibawa ke rumah sakit pusat diagnostik yang dijalankan oleh perusahaan genomik di Guangzhou, Tiongkok selatan, 18 Desember 2019 lalu.
Baca Juga: Ferdian Paleka Kembali Minta Maaf Usai Bebas dari Jeruji Besi, Kali Ini Tidak Bohong
Perusahaan itu sangat prihatin dengan temuannya sehingga menelepon rumah sakit Wuhan pada 27 Desember untuk membunyikan alarm, lalu mengirim staf paling seniornya ke kota.
"Mereka baru saja menelepon kami dan mengatakan itu adalah coronavirus baru," kata seorang dokter.
Caixin juga menemukan sebuah pos media sosial oleh seorang peneliti di sebuah perusahaan swasta di Guangzhou yang mengatakan bahwa mereka langsung menyadari, patogen itu menyerupai virus Sars corona yang ditularkan kelelawar yang juga memicu epidemi pada tahun 2003.