Ketegangan Memanas, Angkatan Laut AS Kembali Kirimkan Kapal Patroli ke Laut China Selatan

- 10 Mei 2020, 15:22 WIB
USS Montgomery (LCS-8) ​​melakukan operasi rutin di dekat kapal berbendera Panama, Capella Barat, pada 7 Mei 2020 di Laut Cina Selatan.*
USS Montgomery (LCS-8) ​​melakukan operasi rutin di dekat kapal berbendera Panama, Capella Barat, pada 7 Mei 2020 di Laut Cina Selatan.* // Angkatan Laut AS

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Hubungan antara kedua negara yakni Amerika Serikat dan Tiongkok kini semakin memanas.

Pasalnya, Angkatan Laut Amerika Serikat kembali mengirimkan sepasang kapal patrolinya ke wilayah sengketa hak mineral antara Malaysia dan Tiongkok di Laut China Selatan.

Hal tersebut menjadi yang kedua kalinya dalam kurun waktu satu bulan terakhir dengan tujuan untuk menggeretak Tiongkok.

Baca Juga: Tepis Pernyataan Trump, Ilmuwan Sebut Musim Panas Tak akan Hambat Penyebaran COVID-19

Kapal Tempur Littoral USS Montgomery (LCS-8) ​​dan kapal pengisian USNS Cesar Chavez (T-AKE-14) itu melakukan operasi di Laut China Selatan pada Kamis di dekat kapal bor berbendera Panama, Capella Barat.

Kapal perang Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok dan kapal Penjaga Pantai Tiongkok juga beroperasi di dekat kapal pengeboran tersebut.

Sebelumnya pada bulan April lalu, USS Bunker Hill (CG-52) berlayar dengan kapal fregat Angkatan Laut Australia HMAS Parramatta (FFG-154) bergabung dengan kapal serbu amfibi USS America (LHA-6) dan kapal perusak rudal berpemandu USS Barry (DDG-52) dalam rangka menggelar latihan gabungan di daerah tersebut.

Baca Juga: Ratusan Anak di AS Terserang Penyakit Langka, Diduga Efek dari Wabah COVID-19

Hal ini dilakukan karena daerah tersebut merupakan tempat di mana kapal survei pemerintah Tiongkok, Haiyang Dizhi 8, beroperasi dengan pengawalan beberapa kapal Penjaga Pantai Tiongkok pada saat itu.

Diduga, keberadaan kapal milik Tiongkok tersebut adalah sebagai upaya bahwa Tiongkok akan melakukan hal yang dapat menguasai Laut China Selatan.

Sebuah pernyataan yang ditujukan pada operasi Tiongkok di wilayah tersebut dikeluarkan oleh komandan Armada Pasifik AS Laksamana John Aquilino, Jumat lalu.

Sumber artikel dari tasikmalaya.pikiran-rakyat.com dengan judul "Gertak Tiongkok, AS kirimkan Kembali Kapal Angkutan Laut di Wilayah Laut China Selatan"

"Kami berkomitmen untuk tatanan berbasis aturan di Laut China Selatan, dan kami akan terus memperjuangkan kebebasan laut dan supremasi hukum," tutur Aquilino dalam rilisnya dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam situs USNI News.

Dalam pernyataanya, Aquilino menegaskan Tiongkok harus mengakhiri pola penindasan terhadap orang Asia Tenggara terkait minyak, gas, dan perikanan.

Amerika Serikat sedang dalam proses membantu Malaysia membangun kapabilitas kesadaran domain maritimnya sendiri dengan menyediakan 12 sistem UAS ScanEagle dan mengubah tiga pesawat angkut Angkatan Udara Kerajaan Malaysia CN-235 menjadi pesawat pengintai maritim.

Baca Juga: Swalayan Indogrosir di Sleman Jadi Klaster Baru COVID-19, Riris: Skalanya Kemungkinan Luas!

AS diketahui juga telah meningkatkan kebebasan operasi navigasi di Laut China Selatan.

Bunker Hill melakukan operasi navigasi kebebasan melalui rantai Pulau Spratly dekat Gaven Reef di wilayah tersebut.

"Klaim maritim yang melanggar hukum dan menyapu Laut Cina Selatan menimbulkan ancaman serius terhadap kebebasan laut, termasuk kebebasan navigasi dan penerbangan, dan hak lintas semua kapal yang tidak bersalah," demikian bunyi pernyataan dari Armada ke-7.

Baca Juga: NASA Siapkan Misi Ke Planet Mars, Ilmuwan Berikan Peringatan akan Hal ini

Dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut mengungkapkan bahwa kebebasan operasi ini menjunjung tinggi hak, kebebasan, dan penggunaaan laut secara sah yang diakui dalam hukum internasional dengan menantang pembatasan pada jalur tidak bersalah yang diberlakukan oleh Tiongkok, Taiwan, dan Vietnam.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x