Ratusan Anak di AS Terserang Penyakit Langka, Diduga Efek dari Wabah COVID-19

- 10 Mei 2020, 14:25 WIB
ILUSTRASI ibu mengecek kesehatan anaknya.*
ILUSTRASI ibu mengecek kesehatan anaknya.* /pexels/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Mewabahnya virus corona negara Amerika Serikat, khususnya di wilayah New York kini memunculkan persoalan baru yang tak kalah serius.

Penyelidikan terkait kematian pada anak yang baru-baru ini terjadi kini sedang gencar dilakukan oleh Otoritas Kesehatan New York.

Penyakit langka yang diketahui bernama sindrom toxic-shock dan Kawasaki diduga dipicu akibat wabah virus corona tersebut.

Baca Juga: Swalayan Indogrosir di Sleman Jadi Klaster Baru COVID-19, Riris: Skalanya Kemungkinan Luas!

Berawal dari Rumah Sakit Maria Fareri Valhalla, New York yang bergerak secara khusus menangani keluhan pada anak, hingga kasus kematian bocah 5 tahun yang terkena penyakit langka usai terinfeksi corona.

Dilansir dari RINGTIMES BANYUWANGI situs Telegraph, Gubernur New York, Andrews Cuomo mengungkapkan apabila terbukti virus corona menjadi penyebab anak-anak terkena penyakit langka mematikan maka ini bencana besar bagi AS.

Hal tersebut tentunya akan mematahan asumsi sebelumnya yang menyatakan bahwa anak-anak pada umumnya tidak perlu khawatir dengan virus corona.

Baca Juga: NASA Siapkan Misi Ke Planet Mars, Ilmuwan Berikan Peringatan akan Hal ini

Pusat Medis Westchester menyebut bahwa saat ini para ilmuwan tengah gencar melakukan penelitian, dan diharapkan masyarakat tak perlu khawatir sebab belum pasti penyebab penyakit langka itu sesungguhnya adalah corona.

Di sisi lain, seorang bocah asal New Jersey yang termasuk di antara 162 pasien corona, dinyatakan meninggal dunia pada Jumat, 8 Mei 2020 lalu akibat penyakit langka.

Penyelidikan pun langsung dilakukan oleh Komisaris Kesehatan negara bagian Judith Persichilli. Namun,  mereka menolak untuk memberikan rincian informasi tentang anak tersebut.

Sumber artikel dari ringtimesbanyuwangi.pikiran-rakyat.com dengan judul "Diduga Dampak COVID-19, Muncul Penyakit Langka Serang Ratusan Anak"

Alasannya yakni untuk melindungi privasi keluarga selain mengatakan bahwa anak itu memiliki kondisi medis yang mendasarinya atau penyakit lain akibat corona.

Sebelumnya, Kota New York mencatat seorang bocah laki-laki berusia lima tahun dinyatakan meninggal dunia akibat terkena sindrom peradangan langka yang diyakini terkait dengan virus corona.

Andrew Cuomo selaku Gubernur New York menyebut bahwa kejadian ini mengindikasikan adanya potensi risiko baru pandemi virus corona bagi anak-anak.

Baca Juga: Pembukaan Moda Transportasi Menuai Kritik dari Berbagai Pihak, Simak Penjelasannya

Dirinya mengatakan bahwa sekitar 73 kasus serupa tengah diselidiki di wilayah tersebut, setelah munculnya penyakit dengan gejala yang sama dialami bocah lima tahun yang meninggal dunia, yaitu sindrom mirip toxic-shock.

"Ini akan menjadi berita yang sangat menyakitkan, karena aku tidak bisa memberitahumu berapa banyak orang yang ku ajak bicara untuk menerima kenyataan bahwa anak-anak berisiko terinfeksi," kata Cuomo.

Lebih lanjut Cuomo menilai fenomena tersebut bisa menjadi mimpi buruk tidak hanya untuk para orang tua, namun begitupun dengan pemerintah yang mengaku tak tega mengetahui fakta bahwa anak-anak mengalami penyakit langka setelah terinfeksi.

Baca Juga: Simak Fakta Sebenarnya Kabar Terkait Ma'ruf Amin yang Tak Tepati Janji Pilpres

Berdasarkan laporan yang disampaikan para dokter di AS, terdapat kelompok anak-anak dengan kelainan yang sama, bahkan menyerang organ dalam manusia, merusak fungsi jantung, dan melemahkan arteri jantung.

Seorang ahli penyakit menular pediatrik di Children's Hospital Colorado, dr Sean O'Leary menyatakan bahwa kasus New York adalah kematian pertama yang dilaporkan dari sindrom mengerikan ini di Amerika Serikat.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x