Network
PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Para peneliti di dunia hingga saat ini masih terus melakukan penelitian dan serangkaian uji coba untuk memperoleh vaksin COVID-19 yang menjadi wabah mematikan saat ini.
Namun, hal tersebut berbanding terbalik dengan yang terjadi di Amerika Serikat. Seorang peneliti bernama Dr. Bing Liu (37) yang sedang meneliti terkait virus corona dikabarkan dibunuh dengan cara ditembak.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak kepolisian setempat, Dr. Bing Liu (37) ditembak di beberapa kali di kepala, leher, dan dada di kediamannya.
Baca Juga: Jumlah Ibu Hamil di Kota Tasikmalaya Capai 3.219 Orang, Efek Pandemi COVID-19?
Seorang tersangka, Hao Gu (46) yang menembak Liu juga ditemukan tewas di dalam mobil tak jauh dari lokasi kejadian.
Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Mirror, pada Rabu, 6 Mei 2020, para detektif kasus pembunuhan ini masih menyelidiki motif paling masuk akal terkait pembunuhan Dr. Liu dan Hao Gu sebagai pelaku.
Dr. Liu berprofesi sebagai asisten profesor penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh, AS, yang baru-baru ini mulai mengerjakan penelitian virus corona.
Baca Juga: Keberadaan Ferdian Paleka Terlacak di Bogor, Polisi: Orang Tua Berusaha Kelabui Petugas
Berdasarkan pernyataan yang disampaikan pihak Universitas, Dr. Bing Liu hampir menemukan penemuan potensial terkait virus corona.
"Bing hampir selesai menemukan penemuan yang sangat signifikan dalam memahami mekanisme seluler yang mendasari infeksi SARS-CoV-2 (virus corona) dan dasar seluler dari komplikasi berikut," ucap dia.
"Kami akan melakukan upaya untuk menyelesaikan apa yang dia mulai sebagai penghormatan atas apa yang sudah dia temukan di bidang ilmiah," tutur penyataan itu.
Sumber artikel dari bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul "Hampir Temukan Fakta Baru Virus Corona, Peneliti Asal Tiongkok Dibunuh di Amerika Serikat"
Selain itu, Dr. Bing Liu merupakan lulusan Universitas Nasional Singapura, semua keluarganya tinggal di Tiongkok. Dirinya ditemukan terbunuh di kediamannya yang ada di Kota Ross, utara Pittsburgh, pada Sabtu 2 Mei 2020.
Menurut penuturan detektif yang menangani kasus tersebut Hao Gu menembak Dr. Liu dan kemudian kembali ke mobilnya yang terparkir sekitar 90 meter, dan bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri.
Det Sersan Brian Kohlhepp selaku kepolisian Kota Ross menambahkan bahwa keduanya saling kenal dan petugas masih mencari tahu kemungkinan motif pembunuhan sebenarnya.
Baca Juga: Dinyatakan Positif COVID-19, 'Profesor Lockdown' Langgar Aturannya Sendiri
Namun dugaan kuat muncul bahwa pembunuhan yang dilakukan Hao Gu ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan Dr. Liu.
Brian Kohlhepp menyebut "Tidak ada indikasi bahwa ada pengincaran khusus karena (Dr. Liu) dia adalah orang Tiongkok,"
Detektif yakin bahwa pelaku pembunuhan memasuki rumah dokter tersebut melalui pintu yang tidak terkunci sama sekali. Karena tidak ditemukan adanya pembobolan pintu paksa atau sesuatu yang dicuri dari rumah Dr. Liu.
Baca Juga: Bersitegang dengan AS, Kapal Perang Tiongkok Disiagakan di Laut Tiongkok Selatan
Dr. Bing Liu diketahui memang sering membiarkan pintu teras rumahnya terbuka dengan alasan udara yang hangat, kata polisi.
Kepala Departemen Biologi dan Sistem Komputasi Universitas Pittsburgh, Dr. Ivet Bahar mengatakan bahwa penemuan Dr. Liu sangat mahal dan cerdas.
"Dia telah berkontribusi dalam beberapa proyek ilmiah yang pernah diterbitkan dalam jurnal penelitian," ucapnya.
Baca Juga: Merasa Ditelantarkan, Pasangan Lansia Asal Tiongkok Bawa Anaknya ke Ranah Hukum
"Kita semua terkejut mengetahui apa yang terjadi padanya. Ini sangat tidak terduga," pungkas Dr. Ivet Bahar.***
