Dinyatakan Positif COVID-19, 'Profesor Lockdown' Langgar Aturannya Sendiri

- 7 Mei 2020, 16:38 WIB
POTRET profesor Ferguson yang terpapar corona karena langgar usulannya sendiri.*
POTRET profesor Ferguson yang terpapar corona karena langgar usulannya sendiri.* /

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Kebijakan lockdown diambil oleh beberapa negara yang tedampak wabah virus corona sebagai upaya dalam menekan penyebaran dan penularan virus tersebut.

Pemberlakuan kebijakan pembatasan jarak sosial di Inggris juga sempat diprakarsai oleh Profesor Neil Ferguson sehingga dirinya dikenal dengan sebutan "profesor lockdown".

Penelitian dari epidemiologi dan tim Profesor Neil Ferguson sendiri di Imperial College London menunjukkan bahwa 500.000 orang bisa mati jika Boris Johnson tidak bertindak tegas dengan melakukan lockdown.

Baca Juga: Bersitegang dengan AS, Kapal Perang Tiongkok Disiagakan di Laut Tiongkok Selatan

Dikutip dari Metro oleh Pikiranrakyat-bekasi.com, Profesor Neil Ferguson dilaporkan ketahuan melanggar usulannya sendiri terkait lockdown.

Hal tersebut lantaran sang profesor diketahui mengunjungi kekasihnya, Antonia Staats (38) di rumah yang berbeda setidaknya dua kali dalam seminggu.

Padahal, selama pemberlakuan kebijakan lockdown semua orang harus bekerja sama untuk beraktivitas di rumah masing-masing demi meminimalisasi penyebaran virus corona.

Baca Juga: Merasa Ditelantarkan, Pasangan Lansia Asal Tiongkok Bawa Anaknya ke Ranah Hukum

Profesor Ferguson kini positif terinfeksi virus corona karena melanggar aturan negara yang ia usulkan sendiri.

"Saya bertindak dengan keyakinan bahwa saya kebal, setelah dites positif terkena virus corona, dan saya benar-benar mengisolasi diri selama hampir dua minggu setelah mengalami gejala," ucap dia.

Dia mengaku telah mengambil tindakan yang salah, dan telah membuat penilaian yang salah terhadap dirinya sendiri terkait imunitas tubuhnya yang dianggap kebal.

Sumber artikel dari bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul "Telan Ludah Sendiri, Profesor yang Usulkan Lockdown Terpapar Corona Saat Kunjungi Kekasih"

"Saya merasa menyesal adanya perusakan pesan yang jelas seputar perlunya menjaga jarak sosial untuk mengendalikan epidemi yang menghancurkan ini. Bimbingan pemerintah sangat tegas dan ada di sana untuk melindungi kita semua," tutur dia.

Sadar dengan kesalahan yang diperbuatnya, Profesor Ferguson akhirnya mengundurkan diri dari Sage, Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat Pemerintah.

Sebelumnya, pada 30 Maret 2020 dia muncul di media nasional untuk mendukung langkah-langkah jarak sosial, ia juga memperingatkan publik bahwa lockdown mungkin diperlukan hingga 8 April 2020.

Baca Juga: Komentar Jerinx Jadi Sorotan Publik, Sebut Pemerintah 'Bohong' Soal Jumlah Korban COVID-19

Sehingga masyarakat hanya boleh melakukan kontak dengan orang-orang di dalam rumah, dalam artian satu keluarga dan pasangan kekasih yang belum sah menjadi keluarga tidak diperkenankan untuk tinggal bersama.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x