Uji Coba Vaksin Corona Pada Manusia, Wanita AS Jadi Penerima Pertama

- 14 April 2020, 20:49 WIB
Relawan pertama yang mendapatkan suntiikan dosis vaksin COVID-19 AP via CBSNews
Relawan pertama yang mendapatkan suntiikan dosis vaksin COVID-19 AP via CBSNews /.*(ringtimesPRMN)

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Hingga kini vaksin untuk menyembuhkan virus corona masih belum ditemukan, namun para peneliti terus berusaha melakukan serangkaian uji coba.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs New York Post, wanita berusia 44 tahun yang berasal dari Seattle ini, menjadi orang sehat pertama yang menerima vaksin virus corona eksperimental.

Pemberian vaksin corona eksperimental tersebut dilakukan dengan cara disuntikkan, tidak berbeda jauh dengan pemberian vaksin pada umumnya.

Baca Juga: Ini Momen Haru Panji Pragiwaksono Bersama Mendiang Glenn Fredly

"Suntikan ini akan terasa seperti skin test (test alergi)," ujar peneliti kepada relawan di Kota Kansas, Missouri dikutip Foxnews.

Dr. Ervin dari Pusat Penelitian Farmasi menyatakan, percobaan ini teramat penting karena semua pihak berusaha untuk mencapai pada tahap ini.

Percobaan suntikan vaksin ini menggunakan kandidat vaksin yang dikembangkan oleh Inovia Pharmaceuticals dari ketiga vaksin yang sudah ada saat ini dan juga akan diujicobakan pada waktu mendatang.

Baca Juga: Tunggu Persetujuan Kemenkes, PSBB Siap Diterapkan di Bandung Raya

Penelitian dari Inovio menggunakan dua dosis vaksin, dengan kode INO-4800, yang akan diberikan kepada 40 peserta yang sehat di laboratorium penelitian Kota Kansas dan University Pennsylvania, Inovio bekerja sama dengan para peneliti Tiongkok memulai studi yang baru disana.

Jennifer Haller merupakan orang pertama yang mendapatkan suntikan vaksin potensial.

Haller telah mengambil peran dalam membantu dunia menemukan vaksin virus corona terbaik. Tindakannya ini membuat kedua anaknya merasa takjub sekaligus membanggakan.

Sumber artikel dari cirebon.pikiran-rakyat.com dengan judul "Sempat Diuji pada Hewan, Wanita Asal AS Jadi Orang Pertama Penerima Vaksin Virus Corona"

Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 merupakan prioritas kesehatan masyarakat yang sangat mendesak.

"Ada banyak risiko yang akan didapatkan, tetapi saya orang yang benar-benar ingin mencobannya untuk dunia, karena manfaat yang akan diterima dunia jauh lebih besar dibanding ketakutan saya," kata Haller.

Haller mengungkapkan bahwa keluarga adalah sumber kekuatannya untuk menghilangkan rasa takut yang timbul.

Baca Juga: Sekretariat Kabinet Andi Taufan Garuda Tuai Kecaman, ini Alasannya

Diketahui sebelumnya, vaksin ini hanya diujicobakan pada hewan dan Haller merupakan manusia pertama yang secara sukarela mencobannya.

Haller mengatakan, ia tidak merasakan sakit berlebih ketika seorang pria bermasker dan sarung tangan biru (dokter, red.) memberinya sebuah suntikan vaksin.

Yang membuatnya terkejut adalah ketika rekaman Haller sedang disuntik beredar di media online bahkan di televisi, dengan mengaitkannya pada sosok Trump.

Baca Juga: Ayat Al-Quran Dibacakan Saat Rapat Trump dan Senat AS, Simak Faktanya

Iklan vaksin itu tengah menggembar-gemborkan kepemimpinan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump selama pandemi COVID-19 ini.

Setelah mendapatkan suntikan vaksin pertama kali, Haller mengaku sempat merasakan suhu tubuhnya meningkat pada saat dirinya terbangun dari tidur.

Hari kedua, Haller merasa lengannya sakit seperti pegal akibat suntikan vaksin tersebut, namun semuannya baik-baik saja.

Baca Juga: Lockdown Akibat COVID-19, Buaya Bebas Berkeliaran di Pantai Meksiko

Sebagai informasi, pekan berikutnya uji coba skala besar akan dilakukan terhadap 44 orang dewasa yang sudah menyatakan bersedia.

Ilmuwan mengatakan, vaksin ini akan berhasil dan efektif dalam mematikan virus corona dalam tubuh, namun bukan untuk jangka waktu sekarang, melainkan baru bisa dipublikasikan atau diterapkan pada 2021 mendatang.

Haller menyatakan, dirinya akan selalu turut andil dalam fase dengan harapan mendapatkan vaksin virus corona terbaik, sebagai bagian dari misi kemanusiaan Haller.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Minim lakukan Uji Test Corona, ini Kata Pakar

"Setiap kali kami mendapatkan vaksin, apa pun hasilnya, saya akan bangga menjadi bagian dari proses," tutup Haller.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x