Joe Biden Kembali Mendukung Taiwan Menghadapi China dan Akan Memperkuat Ekonomi Asia Tenggara

- 28 Oktober 2021, 11:30 WIB
Joe Biden dukung Taiwan melawan China.
Joe Biden dukung Taiwan melawan China. /Instagram/@joebiden

Joe Biden pekan lalu mengatakan Amerika Serikat, yang diwajibkan oleh undang-undang 1979 untuk memberi Taiwan sarana untuk membela diri, ia menegaskan bahwa akan membela Taiwan jika diserang oleh China.

Komentar tersebut menimbulkan kegemparan karena tampaknya menyimpang dari kebijakan "ambiguitas strategis" AS yang telah lama dipegang tentang bagaimana Amerika Serikat akan menanggapi skenario seperti itu.

Gedung Putih mengatakan Joe Biden tidak menandakan perubahan dalam kebijakan AS terhadap Taiwan, dan beberapa analis menolak komentarnya sebagai kesalahan.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Now We Are Breaking Up, yang Dibintangi Song Hye Kyo, Jang Ki Young, dan Sehun EXO

Ketegangan antara Taiwan dan China telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena Beijing telah melakukan misi udara berulang kali di atas Selat Taiwan, jalur air yang memisahkan pulau itu dan daratan.

China menyatakan ketidaksenangan atas komentar Joe Biden pekan lalu, mendesak Amerika Serikat untuk tidak mengirim sinyal yang salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan, serta menghindari kerusakan pada hubungan China dengan Amerika Serikat dan perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan.

Joe Biden mengatakan, Amerika Serikat akan memulai diskusi dengan mitra di Indo-Pasifik untuk mengembangkan teknis kerja ekonomi regional.

Baca Juga: Deklarasikan Diri Maju di Pilpres 2024, Farhat Abbas Klaim Bisa Lebih Hebat dari Jokowi

Kritik terhadap strategi Amerika Serikat untuk kawasan itu menunjukkan kurang konkretnya komponen ekonomi setelah mantan Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan perdagangan yang sekarang dikenal sebagai Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans Pasifik pada 2017 silam.

Pemerintahan Joe Biden sejauh ini menghindari setiap langkah untuk kembali ke kesepakatan yang menurut para kritikus dapat merugikan Amerika Serikat dan seorang pejabat senior pemerintah Amerika Serikat menekankan bahwa inisiatif yang dirujuk presiden adalah bukan kesepakatan perdagangan.

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah