Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vaksin Moderna dapat meningkatkan risiko efek samping langka yang disebut miokarditis, peradangan otot jantung, pada anak laki-laki dan laki-laki muda.
Pada bulan Juli, FDA meminta Pfizer dan Moderna untuk memperluas ukuran uji coba mereka untuk mendeteksi efek samping yang kurang umum.
Pada anak-anak di kelompok umur 6 sampai 11 tahun, sebagian besar efek sampingnya ringan atau sedang yang paling umum terlihat adalah kelelahan, sakit kepala, demam dan nyeri di tempat suntikan, kata Moderna dalam pernyataannya pada hari Senin kemarin.
Komite independen akan terus meninjau keamanan vaksin pada peserta uji coba selama 12 bulan setelah dosis kedua.
Moderna masih merekrut anak-anak di kelompok umur 2 hingga 5 bulan dan 6 bulan hingga di bawah 2 tahun untuk uji coba vaksin pada kelompok usia tersebut.
Perusahaan itu telah mendaftarkan sekitar 5.700 anak di Amerika Serikat dan Kanada dalam uji cobanya.
Moderna berencana untuk menyerahkan hasilnya secepat mungkin ke FDA dan ke badan pengatur kebijakan di Eropa dan di tempat lain.***