Bank di Kabul Kembali Dibuka tapi Ekonomi Afganistan Hancur di Bawah Taliban

- 26 Agustus 2021, 13:20 WIB
Ilustrasi. Milisi Taliban di Kabul, Afghanistan
Ilustrasi. Milisi Taliban di Kabul, Afghanistan /SNAPCHAT/ @ mr_khaludi/SNAPCHAT/@mr_khaludi via REUTERS

Baca Juga: Link Nonton Hospital Playlist 2 Eps 10 Sub Indo: Simak Kelanjutan Hubungan Seok Hyeong dan Min Ha

The International Monetary Fund (IMF) juga memotong akses ke dana $460 juta yang dialokasikan minggu ini.

Pembatalan itu terjadi hanya beberapa hari setelah penarikan besar-besaran uang nasabah di bank dan ATM di seluruh Kabul.

Ekonomi masyarakat Afganistan sangat mengandalkan uang tunai.

Sehingga orang-orang akan berusaha memiliki uang tunai sebanyak mungkin dalam situasi saat ini.

Baca Juga: Tren Kasus Positif Covid-19 di Purwakarta Menurun, PKL Diperbolehkan Jualan hingga Malam Hari

Sebagai contoh adalah Massoud, seorang warga Kabul yang tidak bisa menafkahi keluarganya sehari-hari.

Padahal dia memiliki 20.000 Afghan (atau sekitar Rp17.756.692) di bank.

Akan tetapi, walau bank sudah dibuka, dia tetap butuh waktu beberapa hari untuk bisa mendapatkan uangnya kembali.

Massoud mengatakan menghasilkan uang selama 10 hari belakangan ini cukup sulit.

Halaman:

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x