Rusia dan Tiongkok Provokasi Amerika Serikat, Begini Reaksi AS

- 16 Juni 2021, 15:10 WIB
Rusia dan Tiongkok dalam Dewan HAM PBB.
Rusia dan Tiongkok dalam Dewan HAM PBB. /Handout via REUTERS

PR BOGOR - Rusia dan Tiongkok mengerahkan kekuatan militer mereka dengan latihan perang yang provokatif terhadap posisi Amerika Serikat.

Hal ini meningkatkan tekanan terhadap presiden AS, Joe Biden, saat bertemu sekutunya pada forum G7 di Inggris dan persiapan pertemuannya dengan Vladimir Putin di Jenewa.

Dalam beberapa hari terakhir, pesawat tempur Tiongkok merambah wilayah Taiwan dan pesawat pengebom Rusia terbang di atas Hawaii.

Pasukan Angkatan Laut AS menanggapi hal tersebut dengan unjuk kekuatan.

Baca Juga: Jubir Presiden Rusia Sebut Vladimir Putin Tak Punya Media Sosial: Dia Tidak Membutuhkannya

Kapal induk USS Ronald Reagan melakukan operasi maritim di wilayah Laut China Selatan.

Angkatan laut AS mengatakan, mereka memiliki komitmen dengan 'sekutu regional'.

Mereka juga menunjukkan kemampuan angkatan lautnya di garis depan untuk menanggapi 'setiap kemungkinan di seluruh wilayah'.

Kehadiran kapal induk AS di Laut China Selatan tentu saja memanaskan suasana.

Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ini Alasan Drama Korea Banyak Diadaptasi dari Novel Asal Tiongkok

Hal itu dikarenakan Tiongkok mengklaim seluruh jalur perairan di wilayah tersebut adalah miliknya.

“Laut China Selatan sangat penting untuk arus perdagangan bebas yang mendorong ekonomi negara-negara yang berkomitmen pada hukum internasional dan ketertiban berdasarkan aturan,” kata Laksamana Muda Will Pennington seperti dilansir oleh bogor.pikiran-rakyat.com dari Daily Mail pada Rabu, 16 Juni 2021.

“Merupakan hak istimewa dan kesenangan untuk bekerja sama dengan sekutu, mitra dan rekan tim,” tambahnya lagi.

Baca Juga: Tentara Amerika Serikat dan TNI AU Latihan Bersama di Pekanbaru

Tiongkok yang mengklaim hampir semua jalur perairan yang disengketakan tentu saja menentang keras operasi militer AS di Laut China Selatan.

Sementara itu, Putin unjuk kekuatan dengan melakukan latihan angkatan laut terbesar di Samudera Pasifik sejak akhir era perang dingin jelang pertemuannya dengan Biden.

Sekurangnya 20 kapal, kapal selam dan kapal pendukung, diapit oleh 20 jet tempur ikut ambil bagian dalam latihan perang tersebut.

Baca Juga: Peringati Hari Persatuan Nasional Rusia, Putin Kutip Ayat Suci Al Quran QS Asy-Syura Ayat 23

Biden pekan lalu memperingatkan akan ada konsekuensi kuat saat ia memulai tur internasional pertamanya sebagai presiden dengan KTT G7.

Sebelumnya, AS mengirim pesawat tempur F-22 dari pangkalan di Hawaii sebagai tanggapan atas penerbangan pesawat pembom Rusia.

Namun, pesawat pembom tersebut tidak dicegat karena tidak memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Amerika. *** 

Editor: Mohammad Syahrial

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x