PR BOGOR - Warga sipil Myanmar mulai berlatih untuk melakukan perlawanan terhadap aksi kudeta militer yang dimulai sejak 1 Februari 2021.
Pada awalnya, Andrew, warga sipil Myanmar, ikut bergabung dengan aksi demonstrasi damai untuk mendesak agar kembali ke pemerintahan sipil.
Namun, kurang dari dua bulan kemudian, pria 27 tahun asal Myanmar tersebut ikut berlatih untuk berperang melawan tentara.
Baca Juga: Lirik Lagu Pandora - Bambam, Romanization dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Dia menggunakan senapan berburu di hutan negara bagian Kayah, tepat di perbatasan tenggara Myanmar dengan Thailand.
“Sebelum kudeta militer, saya bahkan tidak bisa membunuh seekor binatang,” kata Andrew, seperti dilansir bogor.pikiran-rakyat.com dari Aljazeera pada Rabu, 16 Juni 2021,
“Ketika saya melihat militer membunuh warga sipil, saya merasa sedih,” katanya.
Baca Juga: Pernikahan Lesti Kejora dan Rizky Billar Akan Diganggu oleh Mantan? Ini Kata Ahli Tarot Denny Darko
“Saya sampai pada pemikiran untuk berjuang demi rakyat melawan diktator militer yang jahat,” kata dia.
Andrew termasuk salah satu dari jutaan anak muda yang ikut bergabung mengangkat senjata untuk menjatuhkan militer yang sudah menewaskan lebih dari 860 orang.