Uighur dan Etnis Minoritas Diperlakukan Tidak Manusiawi, Amnesti Internasional: Tiongkok Ciptakan 'Neraka'

- 11 Juni 2021, 19:27 WIB
Amnesti Internasional menilai tindakan Tiongkok yang tidak manusiasi pada orang Uighur dan etnir minoritas sebagai neraka.
Amnesti Internasional menilai tindakan Tiongkok yang tidak manusiasi pada orang Uighur dan etnir minoritas sebagai neraka. /Reuters via Business Insider

PR BOGOR - Tiongkok menciptakan 'neraka' di wilayah Xinjiang sebelah Barat.

Hal tersebut disebabkan orang-orang Uighur dan etnis minoritas lainnya menghadapi tindakan tidak manusiawi dari Pemerintah Tiongkok.

Amnesti Internasional melaporkan bahwa Pemerintah Tiongkok melakukan penyiksaan yang terogranisir kepada orang-orang Uighur.

Baca Juga: Manfaat Lidah Buaya, dari Perawatan Rambut hingga Menurunkan Kadar Gula Darah

"Penginterniran massal dan penyiksaan yang sistematis serta terorganisir, oleh negara yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Amnesti Internasional sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, Jumat, 11 Mei 2021.

Amnesti Internasional mengatakan bahwa kelompok minoritas dipaksa untuk meninggalkan agama, bahasa dan budaya mereka, dan menjadi sasaran pengawasan massal.

Lebih dari 50 mantan tahanan kamp memberikan kesaksian baru pada Amnesti.

Baca Juga: LIVE STREAMING Ikatan Cinta 11 Juni 2021: Andin Akan Bongkar Kejahatan Elsa Pada Papa Surya

Mereka memberikan laporan rinci tentang kondisi dan perlakuan terhadap masyarakat Uighur di kamp-kamp interniran yang dibuat oleh otoritas Tiongkok sejak 2017.

"Pihak berwenang Tiongkok sudah menciptakan pemandangan seperti neraka dalam skala yang luar biasa di daerah Otonomi Uighur Xinjiang," kata Agnes Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesti Internasioanl, sebagaimana dilansir bogor.pikiran-rakyat.com dari Aljazeera pada Jumat, 11 Juni 2021.

"Ini sangat mengejutkan bahwa sebagian besar orang menjadi sasaran cuci otak, penyiksaan dan perlakuan merendahkan lainnya di kamp,” kata dia.

Baca Juga: 5 Drama Korea Pemenang Baeksang Arts Award yang Wajib Ditonton

“Sementara jutaan lainnya harus hidup dalam ketakutan di tengah pengawasan aparat," kata dia.

Ada tujuan dari semua penyiksaan dan perlakuan buruk yang dilakukan di kamp-kamp dan setiap kegiatan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Perlakuan kejam itu ditujukan untuk menanamkan cita-cita partai komunis dan sekuler bangsa Tiongkok yang homogen, menurut laporan setebal 160 halaman tersebut.

Baca Juga: Cara Memasang Tali pada Sarung Guling, Ternyata Sangat Mudah! Cukup Gunakan Benda Mungil Ini

Beberapa hari sebelumnya, Tiongkok juga dituduh mengeluarkan kebijakan pengendalian kelahiran yang ditargetkan pada keompok minoritas yang sama.

Tujuannya adalah untuk memangkas jumlah antara 2,6 sampai 4,5 juta kelahiran dalam rentang waktu 20 tahun.

Selain Uighur, Kazakh, minoritas Hui, Kirgistan, Uzbekistan, dan Tajik di Xinjiang juga terkena imbasnya dalam operasi tersebut.

Baca Juga: Kisah CintaThe Jakmania dengan Persija Jakarta Bikin Semua Orang Jadi Iri

Sebelumnya, Tiongkok menolak tuduhan genosida dan pembersihan etnis.

Tiongkok berkilah bahwa kamp-kamp tersebut adalah pusat pelatihan yang ditujukan untuk melawan ancaman 'ekstremisme'.

Pada Rabu, 9 Juni 2021, Beijing juga menghadirkan anggota keluarga dan mantan tetangga untuk membantah kesaksian dari para saksi yang hadir di pengadilan khusus Inggris.

Baca Juga: Link Live Streaming Buku Harian Seorang Istri SCTV 11 Juni 2021: Apa Rencana Bu Farah Agar Dewa-Nana Renggang?

Pengadilan khusus Inggris ini bertujuan untuk menyelidiki tuduhan genosida dan kejahatan kemanusiaan di Xinjiang.

Namun seorang advokat hak asasi manusia memperingatkan, bahwa saksi Beijing tersebut kemungkinan sudah bersaksi di bawah tekanan. ***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah