Hajar Aswad Adalah Batu Suci dari Surga, Berikut Sejarah Singkat Hajar Aswad, Pernah Dicuri?

- 5 Mei 2021, 14:21 WIB
Sejarah singkat Hajar Aswad yang dijuluki sebagai batu suci. Baru-baru ini foto Hajar Aswad dari dekat diperlihatkan pada dunia.
Sejarah singkat Hajar Aswad yang dijuluki sebagai batu suci. Baru-baru ini foto Hajar Aswad dari dekat diperlihatkan pada dunia. /Instagram.com/@reasahalharmain

PR BOGOR - Baru-baru ini Arab Saudi untuk pertama kalinya membagikan foto batu suci Hajar Aswad secara jelas.

Foto-foto batu suci Hajar Aswad tersebut memiliki tingkat kejelasan yang tinggi, sehingga bisa dilihat dengan sangat jelas.

Ini merupakan kali pertama dunia bisa melihat dengan jelas dan lebih dekat dengan Hajar Aswad.

Baca Juga: Link Nonton Drakor Mouse Episode 16 Sub Indo, Tayang Malam Ini 5 Mei 2021 Pukul 20.30 WIB

Hajar Aswad merupakan batu suci yang sangat penting dalam sejarah Islam.

Dari mana asalnya Hajar Aswad? Sebagaimana dikutip bogor.pikiran-rakyat.com dari Islamicandmark, Hajar Aswad dibawa dari surga dan dipersembahkan kepada Ibrahim AS, untuk ditempatkan di sudut Ka'bah. 

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW berkata: "Batu Hitam turun dari surga dan itu lebih putih dari susu, tetapi dosa anak-anak Adam mengubahnya menjadi hitam." (Tirmidzi)

Baca Juga: Sinopsis dan Jam Tayang Ikatan Cinta 5 Mei 2021: Rasakan Keanehan, Nino Ingin Andin Kembali?

Hajar Aswad pada hari kiamat akan bersaksi untuk semua orang yang menciumnya.

Nabi berkata: “Demi Allah! Pada Hari Qiyamah, Allah akan mempersembahkan Hajar al-Aswad sedemikian rupa sehingga ia memiliki dua mata dan lidah untuk bersaksi tentang Imaan (iman) dari semua orang yang menciumnya.” (Tirmidzi)

Penempatan Hajar Aswad

Ketika orang Quraisy menghancurkan Ka'bah Suci untuk dibangun kembali, perselisihan muncul ketika bangunan tersebut mencapai tingkat Hajar Aswad.

Mereka berbeda pendapat tentang siapa yang berhak mengembalikan Hajar Aswad ke tempat asalnya.

Baca Juga: Ahmad Sahroni Angkat Bicara soal Kejanggalan Tes Wawasan Kebangsaan KPK, Kontra dengan Febri-Novel?

Perang saudara akan segera pecah, Banu Abdu'd-Dar membawa semangkuk penuh darah dan semua suku memasukkan tangan mereka ke dalamnya, yang berarti mereka telah memutuskan untuk bertarung satu sama lain.

Tetapi Abu Umayya Ibn al-Mugheera, sesepuh mereka, meminta orang Quraisy untuk menyetujui penilaian orang pertama yang datang melalui Gerbang Bani Shaybah dan mereka semua menyetujui saran ini.

Yang pertama datang melalui gerbang ini adalah Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga, Lengkap dengan Besaran Harta yang Harus Dizakatkan

Nabi meletakkan Hajar Aswad di tengah selembar kain, dan meminta perwakilan dari masing-masing suku untuk memegang salah satu ujung kain dan mengangkatnya ke tempatnya.

Kemudian Nabi mengambilnya dengan tangannya sendiri dan mengembalikannya ke tempat asalnya.

Beginilah cara Nabi mencegah pecahnya perang di antara kaum Quraisy dengan demonstrasi kebijaksanaan tertinggi.

Baca Juga: Resep Pasta Vincenzo ala Chef Arnold, Gampang dan Cepat Hanya 10 Menit!

Hajar Aswad pernah dicuri

Hajar Aswad dicuri dari Ka'bah sekitar tahun 930 M oleh pejuang Qarmatian yang merupakan sekte Syiah Ismaeeli.

Mereka menggeledah Makkah, menodai Sumur Zamzam dengan mayat Muslim dan membawa Hajar Aswad ke markas mereka di Ihsaa, di Bahrain abad pertengahan.

Menurut sejarawan Al-Juwayni, batu tersebut dikembalikan pada sekitar 952 M dan dikembalikan ke lokasi aslinya.

Baca Juga: Resep Udang Rambutan ala Chef Devina, Makanan Pendamping Dimsum Anti Gagal!

Tatakrama mencium Hajar Aswad

Perhatikan bahwa ketika mencium Hajar Aswad, seseorang tidak boleh mendorong atau menyakiti siapa pun karena saat mencium Hajar Aswad adalah Sunnah.

Nenyebabkan kerugian bagi orang adalah perbuatan yang dilarang (haram).

Ketika daerahnya ramai, cukup menunjuk ke arah Hajar al-Aswad dengan satu tangan atau tongkat sambil membaca Takbir dan kemudian mencium tangan atau tongkat.

Baca Juga: Jadwal Rilis Album Terbaru Grup K-Pop Mei 2021: Mulai dari BTS, TXT hingga NCT DREAM

Meskipun Nabi mencium Hajar Aswad secara langsung, ia juga menunjuk ke arahnya ketika daerah itu ramai.

Oleh karena itu jelas bahwa mencium dan menunjuk ke arahnya adalah sunnah.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Islamicandmark


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x