Presiden Pakistan Arif Alvi Positif Covid-19: Semoga Allah Mengasihani Semua Orang

- 30 Maret 2021, 10:58 WIB
Presiden Pakistan Arif Alvi terkonfirmasi positif Covid-19. Kini Menteri Pertahanan Pakistan, Pervez Khattak juga menyatakan bahwa dirinya positif Covid-19.
Presiden Pakistan Arif Alvi terkonfirmasi positif Covid-19. Kini Menteri Pertahanan Pakistan, Pervez Khattak juga menyatakan bahwa dirinya positif Covid-19. /reuters/

PR BOGOR – Pengaruh dari penyuntikan vaksin Covid-19 masih terus menjadi perbincangan di seluruh dunia.

Dikabarkan, Presiden Pakistan Arif Alvi terkonfirmasi positif Covid-19.

Pernyataan itu disampaikan langsung melalui akun Twitternya @ArifAlvi pada Senin, 29 Maret 2021.

Baca Juga: ARMY Wajib Tahu! Ini Dia 11 Fakta Terbaru BTS, RM yang Bukan Lagi Dewa Penghancur

Baca Juga: Ayus Khilaf 2 Tahun, Mba Mijan Malah Bikin Geger, Unggah Video Nissa Sabyan: Alhamdulillah, Bakal Punya Cucu

“Saya dinyatakan positif Covid-19. Semoga Allah mengasihani semua orang yang terkonfirmasi Covid-19,” jelasnya.

“Memiliki dosis vaksin pertama, tetapi antibodi mulai berkembang setelah dosis kedua yang jatuh tempo dalam seminggu. Berhati-hatilah terus,” ujarnya.

Setelah Sang Presiden dinyatakan positif Covid-19, kini Menteri Pertahanan Pakistan, Pervez Khattak juga menyatakan bahwa dirinya positif Covid-19.

“Kita semua perlu menanggapi gelombang ketiga ini dengan sangat serius. Semoga Allah melindungi kita semua,” tulisnya pada akun Twitter @PervezKhattakPK.

Kasus lain juga terjadi pada Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan.

Seminggu sebelumnya, ia juga mengatakan bahwa dirinya positif Covid-19.

Menurutnya, ia terkonfirmasi positif Covid-19 dua hari setelah menerima dosis vaksin pertamanya awal bulan.

Namun pejabat lain mengatakan, mungkin dirinya terinfeksi Covid-19 sebelum dilakukannya vaksinasi.

Di negara Asia Selatan peningkatan kasus virus Corona begitu cepat.

Tercatat sebanyak 659.116 jiwa terinfeksi dan lebih dari 14.250 jiwa meninggal dunia karena Covid-19.

Sedangkan, laporan pada 24 jam terakhir, tercatat sebanyak 4.525 jiwa terinfeksi dan 41 jiwa meninggal dunia.

Karena tingginya kasus Covid-19 itu, maka pemerintah setempat sedang memproses pemberlakuan pembatasan yang lebih ketat.

Termasuk juga dengan larangan upacara pernikahan dan pertemuan besar.

Awalnya, program vaksin itu dilakukan pada awal bulan ini.

Namun, warga disana merasakan keraguan terhadap vaksin yang tidak disebutkan jenisnya itu.

Akhirnya pemerintah pun menunda vaksin yang akan datang ke negera tersebut.***

 

 

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah