Ia mengatakan negara-negara G20--termasuk Indonesia--menghabiskan lebih dari 50 persen anggaran mereka untuk menyelamatkan sektor berbahan bakar fosil ketimbang yang lebih ramah lingkungan.
"Ini tak bisa diterima, kita tak bisa menggunakan sumber daya untuk mengunci kebijakan yang akan menyengsarakan generasi masa depan dengan segunung utang dan bumi yang rusak," ujarnya.
Antonio mendesak negara-negara di dunia uang telah mengumumkan target zero karbon untuk menepati janji mereka dan mengakselerasi pengurangan emisi menggunakan ilmu pengetahuan.
Baca Juga: Polri Ungkap Alasan Habib Rizieq Shihab Ditahan 20 Hari: Biar Tak Lari, Tidak Hilangkan Barang Bukti
Baca Juga: Soal Vaksin Covid-19 Sinovac, DPR: Biarkan Pejabat Tinggi Dulu yang Divaksin, Biar Tak Ada Polemik
Baca Juga: 25 Pilihan Ucapan Selamat Hari Natal 2020: Dunia Terasa Sempit Jika kebencian Menguasai Diri Kita
"Setiap negara, kota, lembaga keuangan, perusahaan wajib beradaptasi dengan rencana nol emisi pada 2050 dan mulailah melaksanakannya dari sekarang termasuk membuat target jangka pendek yang jelas," tuturnya.
Presiden China Xi Jinping menjadi salah satu yang mengikuti KTT ini dan memberi dukungan penuh agar semua peduli pada isu perubahan iklim.
"Menghadapi tantangan perubahan iklim, umat manusia harus berbagi tujuan bersama, dan kebijakan satu pihak takkan membawa kita ke sana," ucap Presiden Tiongkok.***