Vaksin Covid-19: 9 dari 10 Warga Miskin Kehilangan Kesempatan Vaksinasi, Imbas Rakusnya Negara Kaya

- 11 Desember 2020, 09:54 WIB
Vaksin Covid-19 Pfizer/
Vaksin Covid-19 Pfizer/ /Instagram.com/@pfizervaccine

PR BOGOR - Sebuah penelitian yang dilakukan People's Vaccine Alliance, sebuah koalisi termasuk Oxfam, Amnesty International dan Global Justice Now memaparkan, sembilan dari 10 orang di negara miskin terancam tidak dapat menerima Vaksin Covid-19.

Hal itu merupakan imbas dari negara-negara kaya telah membeli 53 persen dari total stok vaksin yang paling menjanjikan.

Negara yang sudah memulai vaksinasi adalah Inggris. Inggris memulai vaksinasi pada Selasa, 8 Desember 2020.

Baca Juga: Fakta Soal Vaksin Covid-19 Pfizer, 2 Warga Inggris Alami Alergi Parah Usai Disuntik, Ini Catatan AS

Baca Juga: Fakta 5 Fakta Menarik tentang IU, Solois Wanita Tersukses di Industri KPop, Nomor 5 Menyayat Hati

Baca Juga: Menkes Terawan Beberkan Tenaga Medis di Pulau Ini yang Bakal Terima Vaksin Covid-19 Sinovac

Vaksin Covid-19 yang digunakan oleh otoritas Inggris dalam vaksinasi tersebut adalah Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech.

Melansir Daily Sabah, menyusul vaksinasi di Inggris itu, kebanyakan orang di 67 negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah termasuk Bhutan, Ethiopia dan Haiti, berisiko tertinggal, kata laporan peneliti.

Melansir Reuters, AstraZeneca dan Universitas Oxford berjanji untuk memberikan 64 persen dari dosis mereka kepada mereka yang berada di negara berkembang.

Baca Juga: Mohammed bin Salman, Putra Mahkota Arab yang Kebal Hukum? Bantah Kirim Sekawanan Pembunuh ke Kanada

Baca Juga: Kapolri Idham Azis Mutasi Pati Polri, Brigjen Awi Setiyono Tak Lagi Jadi Karo Penmas Divhumas Polri

Baca Juga: ARMY harus Tahu: Best 10 Penampilan Jimin BTS Sepanjang Masa, Ayoo.. Mana Favoritmu?

Kendati demikian, bantuan tersebut hanya akan mencapai 18 persen dari populasi dunia pada tahun depan.

Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech adalah salah satu dari beberapa vaksin yang menawarkan harapan untuk mengakhiri pandemi yang telah menewaskan lebih dari 1,5 juta orang di seluruh dunia dan merusak ekonomi.

Pelopor Pfizer-BioNTech dan perusahaan biotek AS Moderna telah melaporkan kemanjuran masing-masing 95 persen dan 94 persen dan telah memberikan data kepada pemangku kebijakan.

Baca Juga: ARMY harus Tahu: 4 Fakta Unik tentang J-Hope BTS Jarang Orang Ketahui, Nomor 2 Role Model Banget!

Baca Juga: 3 Puisi Bisa Dibaca di Hari Natal 2020: Kristus! Lindungilah dan Berkati, Ajari Kami Berendah Hati

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus dan Gemini 11 Desember 2020: dari Keuangan, Asmara hingga Pekerjaanmu

Sinovac China dan Sputnik V Rusia termasuk di antara delapan kandidat vaksin terkemuka.

"Ini seharusnya tidak menjadi pertempuran antar negara untuk mendapatkan dosis yang cukup," kata Mohga Kamal-Yanni, seorang penasihat Aliansi Vaksin Rakyat.

"Selama masa pandemi global yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, kehidupan dan mata pencaharian masyarakat harus diletakkan di atas keuntungan perusahaan farmasi," tambahnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio dan Sagitarius 11 Desember 2020: Soal Hati? Hari Ini Perlu Hati-Hati

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo 11 Desember 2020: Perlu Hati-Hati Soal Asmaramu, Hari Ini

Baca Juga: Sinopsis Film Sicario: Day Of The Soldado, Tayang Malam Ini Pukul 21.30 WIB di Bioskop Trans TV

Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jepang, Swiss, Australia, Hong Kong, Makau, Selandia Baru, Israel dan Kuwait telah memperoleh 53 persen dari potensi dosis, dengan Kanada membeli cukup untuk memvaksinasi populasinya lima kali lipat.

"Dengan membeli sebagian besar pasokan vaksin dunia, negara-negara kaya telah melanggar kewajiban hak asasi manusia mereka," kata Kepala Keadilan Ekonomi dan Sosial Amnesty International, Steve Cockburn.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah