Kekurangan Stok Peti Mati, Masyarakat Ekuador Gunakan Peti Kardus

7 April 2020, 13:38 WIB
PETI kardus yang digunakan pemerintah kota di Ekuador sebagai pengganti peti mati.* /AFP / Handout/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Ekuador beberapa waktu menjadi viral setelah salah seorang masyarakatnya mengunggah sebuah video yang memperlihatkan jenazah yang dibiarkan tergeletak di jalanan kota Guayaquil.

Permasalahan tidak hanya sampai disitu, meningkatnya jumlah kasus kematian akibat virus corona di kota tersebut menyebabkan stok peti mati mengalami kekurangan.

Sebagai gantinya, masyarakat terpaksa menggunakan kardus sebagai 'peti mati' selama masa pandemi virus corona ini.

Baca Juga: Mutiara Tapioka, Alternatif Makanan Sehat Solusi Penambah Berat Badan

Pihak berwenang di kota setempat mengatakan, bahwa mereka menerima sumbangan sebanyak 1.000 peti kardus yang dipres dari produsen lokal untuk digunakan sebagai 'peti mati' bagi masyarakat.

"Tidak ada peti mati di kota atau itu sangat mahal," kata juru bicara balai kota kepada AFP yang dikutip Pikiran-Rakyat.com.

Santiago Olivares selaku pengusaha pemilik rumah duka mengungkapkan perusahaan miliknya sudah tidak mampu memenuhi permintaan pengadaan peti mati tersebut.

Baca Juga: Setujui PSBB DKI Jakarta, Kemenkes Minta Prioritas Penyelamatan Nyawa

"Saya menjual 40 (peti mati) yang saya miliki di cabang pusat kota, dan 40 lainnya dari kantor pusat saya. Saya harus memesan 10 lagi di akhir pekan dan mereka sudah kehabisan," ucap Olivares.

Untuk harga 1 peti mati yang paling murah berkisar 400 Dollar Amerika, jika dikonversikan ke dalam rupiah setara Rp 6 juta lebih.

"Peti mati kardus akan sangat membantu dalam memberikan pemakaman yang bermartabat bagi orang yang meninggal selama darurat kesehatan ini," tulis kantor walikota Guayaquil di Twitter.

Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.Com dengan judul "Kehabisan Peti Mati Akibat PandemiCOVID-19, Pemerintah Kota di Ekuador Siapkan Kardus"

Seperti yang diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, Wakil Presiden Ekuador Otto Sonnenholzner meminta maaf kepada masyarakatnya.

Hal ini terkait video viral di media sosial yang menggambarkan situasi dimana jenazah dibiarkan tergeletak di jalanan.

Ekuador melaporkan 3.646 kasus virus korona pada hari Minggu, termasuk 180 kematian, sebagian besar terjadi di Guayaquil, provinsi Guayas, dan di sekitarnya.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan

Tags

Terkini

Terpopuler