Penelitian lain mengungkapkan bahwa kelelawar dianggap sebagai tempat penyimpanan virus karena karakteristik yang luar biasa.
Rinciannya yakni pilihan makanan, struktur populasi, migrasi musiman, kemampuan terbang, rentang hidup, hibernasi, kerentanan virus, dan pola pergerakan harian.
Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.Com dengan judul "Mengapa Kelelawar Disinyalir Menjadi Penyebab Virus Corona? Berikut Hasil Penelitiannya"
Kelelawar juga erat kaitannya dengan pandemi yang sebelumnya terjadi, seperti Ebola, Sars dan Nipah dikarenakan tingginya kontak antara kelelawar dan manusia untuk dagingnya serta digunakan dalam produk industri.
Selain itu, karena kelelawar hidup secara berkoloni makan proses penyebaran virus diantara sesamany menjadi mudah dan cepat.
Kemudian, kotoran kelelawar dan air liur serta urinnya bisa menjadi media penularan virus bagi manusia.
Baca Juga: Dokter di Italia Sengaja Bunuh 3.000 Pasien Corona? Begini Faktanya
Mengapa Kelelawar Tidak Terinfeksi oleh Virus?
Diketahui bahwa kelelawar menjadi media tempat berkembang biaknya berbagai macam virus sehingga sistem kekebalan tubuh mereka mengembangkan antibodi dan menjadi resisten terhadap virus.
Alasan ini yang menyebabkan mengapa kelelawar biasanya tidak terinfeksi virus zoonosis tetapi dapat menyebabkan penyakit parah ketika virus-virus itu ditularkan ke manusia.