Apa Itu Badai Sitokin pada Covid-19? Simak Definisi hingga Penyebabnya

- 23 Agustus 2021, 11:09 WIB
Ilustrasi - Badai Sitokin yang disebabkan oleh infeksi Covid-19.
Ilustrasi - Badai Sitokin yang disebabkan oleh infeksi Covid-19. /PIXABAY

PR BOGOR – Penyakit seperti Covid-19 dan influenza bisa berakibat fatal karena reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh yang disebut Badai Sitokin.

Badai sitokin adalah komplikasi umum tidak hanya dari Covid-19 dan flu tetapi juga pernapasan lain.

Melansir dari New Scientist dikutip PikiranRakyat-Bogor.com, penyakit pernapasan lain yang terjangkit Badai sitokin disebabkan oleh virus corona seperti SARS dan MERS.

Baca Juga: 7 Manfaat Minyak Zaitun untuk Rambut, Berikut Cara Menggunakannya

Mereka juga terkait dengan penyakit tidak menular seperti multiple sclerosis dan pankreatitis.

Fenomena badai sitokin ini menjadi lebih dikenal secara luas setelah wabah virus flu burung H5N1 pada 2005 silam.

Penyakit tersebut atau dikenal sebagai flu burung, ketika tingkat kematian yang tinggi dikaitkan dengan sitokin yang tidak terkendali.

Badai sitokin yang menyerang pada tubuh manusia memiliki reaksi yang berbeda terhadap virus Covid-19.

Baca Juga: Profil Lengkap Crush, Musisi yang Dikonfirmasi Jalin Hubungan Spesial dengan Joy Red Velvet

Ada beberapa pasien yang memiliki reaksi berat terhadap virus Covid-19, sementara yang lain hanya mengalami gejala ringan.

Alasan setiap orang memiliki reaksi yang berbeda pada Badai Sitokin yaitu salah satunya dari usia.

Orang yang lebih muda kurang terpengaruh, karena sistem kekebalan tubuh kurang berkembang sehingga menghasilkan tingkat sitokin pemicu peradangan lebih rendah.

Definisi sitokin itu sendiri adalah protein kecil yang dilepaskan oleh banyak sel berbeda dalam tubuh, termasuk sistem kekebalan di mana mereka mengkoordinasikan respon tubuh terhadap infeksi dan memicu peradangan.

Baca Juga: Youtuber Muhammad Kece Dilaporkan Atas Dugaaan Penistaan Agama, Begini Penjelasan Polisi

Nama Sitokin berasal dari kata Yunani untuk sel atau cyto dan gerakan atau kinos. Terkadang respons tubuh terhadap infeksi bisa menjadi berlebihan.

ketika SARS Cov2 di balik pandemi Covid-19 memasuki paru-paru, ia memicu respons kekebalan, menarik sel-sel kekebalan ke wilayah tersebut untuk menyerang virus yang mengakibatkan peradangan total.***

Editor: Bayu Nurullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah