Bahkan dalam kondisi metabolisme terburuk, otak masih membutuhkan sekitar seperempat dari total bahan bakar yang berasal dari glukosa.
Bahkan di bawah kondisi "terstimulasi" seperti olahraga, tubuh dengan cepat pertama-tama menggunakan simpanan gula yang terbatas untuk energi (hanya sekitar 6% dari simpanan energi), kemudian beralih ke lemak dan protein untuk simpanan energi alternatif.
Baca Juga: Raffi Ahmad dan Rudy Salim Datangi PSSI, Pertanda Rans Cilegon FC Bakal Ganti Nama?
2. Semua hewan (kecuali kucing) dilahirkan dengan preferensi rasa manis
Kuncup pengecap adalah sensor yang mengamati 5 rasa dasar: manis, asam, pahit, asin, dan umami (berisi).
Selera kita mencatat rasa manis, kemudian mengirim sinyal ke otak yang menerjemahkan sinyal untuk persepsi rasa yang menyenangkan.
Dari perspektif kelangsungan hidup, ketika kita mencari makanan, rasa manis ini berarti sumber kalori yang siap untuk bertahan hidup, dengan gula sebagai sumber energi yang siap digunakan untuk tubuh.
Makanan berasa manis di alam, seperti buah-buahan, juga sarat dengan vitamin, mineral, serat, dan biasanya air, yang membantu memastikan variasi nutrisi dalam pasokan makanan.
3. Buah-buahan dan (beberapa sayuran) adalah permen alam