PR BOGOR - Kepala petugas kesehatan masyarakat Kanada mendesak pasangan agar memakai masker saat berhubungan seks.
Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari SCMP, Theresa Tam menyebutkan, langkah ini sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona yang saat ini masih menjadi ancaman di dunia.
Hubungan seksual bisa menjadi rumit di masa Covid-19, terutama bagi mereka yang tidak memiliki pasangan intim di rumah mereka.
Baca Juga: Warga Timor Leste Mendadak Ingin Kembali Bergabung ke Indonesia, Kondisi Ekonomi Jadi Musababnya
Baca Juga: Diperiksa Ketiga Kalinya, Pinangki Sirna Malasari Diam Seribu Bahasa Tinggalkan Kejaksaan Agung
"Atau yang pasangan seksualnya berisiko lebih tinggi untuk Covid-19,” kata Theresa Tam dalam sebuah pernyataan.
"Risiko aktivitas seksual terendah selama Covid-19 melibatkan diri Anda sendiri," ujar dia.
Theresa Tam menyatakan, mereka yang berhubungan seks dengan pasangan yang berisiko atau dari luar rumah harus menghindari ciuman.
Baca Juga: Positif Narkoba, Lucinta Luna Menangis Dengar Tuntutan 3 Tahun Penjara, JPU Juga Mendenda Rp25 Juta
Baca Juga: Pesta Gay di Apartemen di Kuningan Jakarta Selatan Digerebek Polisi, Barang Bukti Masih Diselidiki
Dianjurkan juga menghindari kontak tatap muka atau kontak dekat. Sebaiknya mempertimbangkan untuk menggunakan masker yang menutupi hidung dan mulut.
Theresa Tam mengatakan, masyarakat juga harus membatasi konsumsi alkohol atau zat lain sehingga Anda dan pasangan dapat membuat keputusan yang aman.
Dia mencatat, ada kemungkinan yang sangat rendah berkenaan dengan penularan virus corona baru melalui air mani atau cairan vagina. Namun dia tetap menganjurkan penggunaan kondom.
Baca Juga: Pesta Gay di Kuningan Jakarta Selatan Digerebek Polisi, Penyelenggara Sempat Belajar ke Thailand
Baca Juga: Presiden Jokowi Berpeluang Dimakzulkan, Bila Wacana Perppu Reformasi Keuangan Benar-benar Dilakukan
Kanada telah melaporkan 129.425 kasus Covid-19 dan 9.132 kematian, per 1 September 2020.
Di lain sisi, kasus harian baru jauh di bawah volume puncak, tetapi ada peningkatan baru-baru ini, didorong oleh lebih banyaknya infeksi di provinsi-provinsi Kanada barat.***