Bisa Sebabkan Kematian, Inilah Bahaya Filler Payudara Menurut Pakar Kesehatan

27 April 2021, 17:14 WIB
Ilustrasi bahaya filler payudara. /Pexels.com/Gustavo Fring.

PR BOGOR - Penampilan sangat penting untuk banyak orang dengan tujuan untuk menunjang pekerjaan atau hubungan sosialnya.

Tak hanya soal cara berpakaian dan perawatan kulit, kondisi anggota tubuh pun tidak luput dari perhatian.

Jika bagi banyak laki-laki, memiliki tubuh yang berotot adalah impian, bagi banyak perempuan, payudara yang indah merupakan daya tarik yang harus dimiliki.

Baca Juga: Gempa Bumi Hari Ini, Sukabumi Diguncang dengan Kekuatan 5.6 Magnitudo

Sayangnya, masih banyak yang menganggap keindahan payudara berkaitan dengan ukuran: lebih besar lebih menarik. Anggapan itulah yang membuat banyak perempuan melakukan pembesaran payudara.

Salah satu metode pembesaran yang sedang tren saat ini adalah filler payudara. Padahal menurut pakar kesehatan, metode tersebut sangat tidak aman untuk dilakukan.

Dilansir PR BOGOR dari ANTARA, pakar kesehatan bidang anti-aging lulusan Universitas Udayana, dr. Cynthia Jayanto M. Biomed (AAM) mengatakan, metode untuk memperbesar ukuran payudara ini berbahaya dari sisi medis.

Baca Juga: Warga Bogor Panik Diguncang Gempa, BMKG: Pusat di Sukabumi Kedalaman 14 KM

Dia menganjurkan kepada para perempuan untuk tidak pernah melakukan tindakan tersebut meski dengan harga murah sekalipun.

“Filler payudara sendiri, faktanya sudah dilarang di negara eropa dan amerika yang dikenal pengobatan medisnya sudah sangat maju. Alasannya, efek samping yang timbul jika dilakukan berakibat fatal," kata Cynthia.

Dia menambahkan, efek yang bisa timbul, pembengkakan karena infeksi hingga terjadi penyumbatan pembuluh darah ke jantung dan otak yang bisa berakibat kematian.

Baca Juga: Ramalan Shio Rabu, 28 April 2021: Babi, Anjing, Ayam, dan Monyet, Hati-hati Alami Kerugian dalam Keuanganmu!

Di sisi lain, filler payudara bisa menganggu pemeriksaan USG payudara apabila seorang perempuan ingin melakukan medical check up atau screening tumor di dalam tubuhnya.

"Hal itu bisa terjadi karena adanya jaringan asing yang masuk ke dalam tubuhnya, dan bahan baku filler payudara ini di Indonesia non-available dan non-registrasi. Bahkan FDA (BPOM amerika) juga belum menyetujui tentang filler payudara ini,” ujar pemilik Cyn Clinic itu.

Belakangan, ada pasien Cynthia yang meminta untuk melakukan prosedur tersebut namun ditolak dengan alasan berbahaya.

Baca Juga: Resep Tempe Goreng Sambal Dadak Nipis ala Chef Rudy Choirudin, Bisa Jadi Menu Buka Puasa Lezat dan Sederhana

Filler payudara beberapa waktu lalu sempat menjadi bahan perbincangan publik setelah salah satu selebgram mengaku mengalami malpraktek treatment filler payudara oleh oknum dokter.

“Dengan kasus ini, saya berharap tidak ada korban lagi. Masyarakat Indonesia harus lebih bijak dalam mengambil treatment untuk dirinya dan tidak tergiur untuk filler payudara, apalagi dengan embel-embel harga terjangkau sekalipun,” ujarnya.***

Editor: Mohammad Syahrial

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler