RM BTS Singgung Soal Perang Korea, Universitas di Tiongkok Larang Sebutan Nama BTS pada Kuliah K-pop

16 November 2020, 20:00 WIB
BTS./ Dok. Koreaboo /

 

PR BOGOR - Sebuah universitas di Tiongkok telah memerintahkan kuliah K-pop untuk mengecualikan informasi apa pun terkait dengan BTS.

Melansir Kpop Starz, saat itu Jeong Ah Reum (37 tahun), asisten profesor Korea di Universitas Sichuan - Institut Pittsburgh, dijadwalkan untuk memberikan materi kuliah tentang kekuatan K-pop.

Universitas Sichuan - Institut Pittsburgh adalah universitas bisnis yang didirikan bersama oleh Universitas Sichuan dari Tiongkok dan Universitas Pittsburgh dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Sinopsis 'City Couple's Way of Love', Drama Terbaru Aktor Ji Chang Wook

Baca Juga: Hari Toleransi Internasional, Berikut Deretan Film Indonesia Ajarkan tentang Menghargai Orang Lain

Baca Juga: Kabar Gembira, Kemendikbud Beri Bantuan Subsidi Upah Guru Honorer Rp1,8 Juta, Berikut Kategorinya

Jeong Ah Reum sudah siap memberikan materi. Namun, otoritas universitas telah menyuruhnya untuk mengecualikan penyebutan atau informasi apa pun yang berkaitan dengan BTS.

"Saya sangat marah karena otoritas universitas mencoba menyensor ceramah saya karena tuduhan tidak masuk akal yang dibuat oleh nasionalis (China)," ujar Jeong.

Diketahui, kebencian terhadap BTS di Tiongkok dimulai pada bulan Oktober 2020 lalu.

Baca Juga: PM Inggris Boris Johnson Jalani Isolasi Mandiri Lagi, Jubir Beberkan Penyebabnya

Baca Juga: Soroti Denda Habib Rizieq, Wagub DKI: Semua Terancam, Gak Pilih Kelompok Mana, Agama Apa

Baca Juga: Sesalkan Pelanggaran Prokes Covid-19, Mahfud MD 'Pemerintah Minta Aparat Tidak Ragu Bertindak Tegas'

Saat itu, BTS menerima Van Fleet Award atas kontribusinya pada perbaikan hubungan AS-Korea Selatan.

Dalam pidatonya, BTS berbicara tentang bagaimana musik dapat menyatukan orang lain dan berharap musik mereka akan terus menjadi penghubung bagi orang-orang di seluruh dunia.

Namun, dalam pidatonya, pemimpin RM telah menyebutkan Perang Korea, dan pengorbanan tentara dari Amerika Serikat dan Korea Selatan harus ditanggung.

Menyebutkan Perang Korea adalah hal yang tabu di Tiongkok dan tidak boleh disebutkan. Selama Perang, Tiongkok berperang di pihak Korea Utara melawan Korea Selatan. Dengan begitu, banyak tentara Tiongkok kehilangan nyawa.

Baca Juga: Patahan Megathrust Mentawai Picu Gempa dan Tsunami hingga 10 Meter di Padang, Begini Penjelasan BPBD

Baca Juga: Mengancam Ekosistem di Bumi, Asteroid Raksasa Sebesar Monas Diperkirakan Berpeluang Tabrak Bumi

Baca Juga: 8 Selebriti Korea yang Juga Aktivis Lingkungan, Ada BTS hingga Pemeran Reply 1988

Netizen Tiongkok pun menuduh BTS dan RM tidak peka terhadap tentara Tiongkok yang kehilangan nyawa dalam perang.

Pukulan balasan menjadi begitu kuat sehingga Samsung Tiongkok dan FILA China terpaksa menghapus semua konten terkait BTS.

Samsung Tiongkok menghapus produk yang didukung BTS, sementara FILA China menghapus semua postingan mereka dengan BTS.

Netizen Tiongkok yang mengaku sebagai mantan penggemar BTS juga membagikan video mereka yang membakar barang dagangan mereka dan menghapus semua postingan Weibo yang mendukung BTS.

The South China Morning Post melaporkan bahwa banyak Milenial Tiongkok yang tertarik dan terpesona dengan K-Pop. Namun, mereka lebih terlibat dengan politik Tiongkok dan menjadi semakin nasionalis.

Dilaporkan juga bahwa 120.000 warga Korea yang tinggal di Tiongkok mengaku takut menyuarakan pendapat mereka tentang politik dan masalah Korea Selatan selama di Tiongkok.

Diketahui bahwa masih terjadi ketegangan antara Korea Selatan dan Tiongkok. Bintang K-pop masih dilarang tampil di Daratan Tiongkok.

Pada 2016, Tiongkok memblokir produk dan aktivitas terkait Hallyu untuk memasuki Tiongkok. Ini merupakan pukulan besar bagi K-pop, karena mereka menikmati popularitas tinggi di negara tersebut pada saat itu.

Seorang siswa Korea, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, mengungkapkan perasaannya kepada South China Morning Post.

"Saya telah tinggal di Tiongkok selama lebih dari satu dekade, tetapi Partai Komunis China masih mengancam. Bukan ide yang baik bagi siswa Korea untuk mengungkapkan pendapat mereka. Opini politik saat berada di Tiongkok, bahkan jika mereka berbicara tentang masalah Korea," katanya. ***

Editor: Aldi Sultan

Sumber: Kpop Star Z

Tags

Terkini

Terpopuler