Pedagang Online Sedih TikTok Shop Ditutup, Affiliator: Seperti di-PHK Massal, Kami Butuh Kerja Supaya Waras

- 5 Oktober 2023, 17:04 WIB
Warga menonton siaran langsung pedagang yang menawarkan produk melalui media sosial Tiktok di Jakarta, Selasa (26/9/2023). Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan resmi meneken revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020 sehingga media sosial yang ingin menjadi 'social commerce' harus memiliki izin usaha sendiri dan dilarang berjualan serta bertransaksi.
Warga menonton siaran langsung pedagang yang menawarkan produk melalui media sosial Tiktok di Jakarta, Selasa (26/9/2023). Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan resmi meneken revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020 sehingga media sosial yang ingin menjadi 'social commerce' harus memiliki izin usaha sendiri dan dilarang berjualan serta bertransaksi. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

PEMBRITA BOGOR - TikTok Shop resmi ditutup pada Rabu, 4 Oktober 2023, pukul 17:00 WIB kemarin. Penutupan ini sejalan dengan terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).

Para pedagang yang menggelar lapak lewat live streaming TikTok pun menangis, karena harus berpisah dengan pelanggan setia mereka. Salah satunya pedagang di toko 3sshop yang menjual lulur tradisional dari Kalimantan.

Di menit akhir live streaming TikTok Shop, mereka menyampaikan salam perpisahan, sambil berharap ada kebijakan baru dari pemerintah maupun TikTok yang bisa memfasilitasi mereka. "Semoga kita dapat jalan keluar ya, karena ini hari berduka untuk UMKM, apalagi yang bergantung di TikTok Shop," ungkap Resti.

Baca Juga: Fakta Film Dokumenter Kasus Sianida Jessica Wongso 'ICE COLD' yang Bikin Netizen Penasaran

"Kalian sehat-sehat ya, makasih ya yang suka nonton live aku... Aku mau nangis tapi malu. Besok aku bangun tidur ngapain ya? Kita minta maaf kalau ada salah dari kata atau gaya kami," tuturnya menambahkan.

Curhat Seller-Affiliate Usai TikTok Shop Dilarang Pemerintah Jualan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengah) berdialog dengan salah satu warga dalam kunjungannya di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (28/9/2023). Dalam kunjungannya tersebut Mendag mendengarkan keluh kesah para pedagang dan berdialog seputar sepinya pembeli di pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara tersebut imbas gempuran e-commerce maupun social commerce, salah satunya TikTok Shop.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengah) berdialog dengan salah satu warga dalam kunjungannya di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (28/9/2023). Dalam kunjungannya tersebut Mendag mendengarkan keluh kesah para pedagang dan berdialog seputar sepinya pembeli di pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara tersebut imbas gempuran e-commerce maupun social commerce, salah satunya TikTok Shop. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Tidak hanya pedagang, larangan tersebut membuat salah satu affiliator yaitu Indah (27) merasa sangat sedih dan kecewa dengan keputusan pemerintah. Aturan tersebut membuat dirinya kehilangan pekerjaan.

Dia mengaku penutupan TikTok Shop sangat berdampak. Apalagi ini merupakan mata pencaharian satu-satunya dan ladang untuk membantu suaminya mendapatkan penghasilan tambahan.

Baca Juga: Bogor Masuk Top 8 Pemkot dengan Kinerja Sangat Baik dalam Penyelenggaraan PTSP-PPB

"Penghasilan enggak menentu, kalau rame ya rame, kalau sepi ya sepi, tapi rata-rata mencukupi kebutuhan sehari-hari aku," katanya.

Dia mengklaim menjadi affiliator mendapatkan cuan dari live streaming. Sementara itu, dia mengakui tidak ingin beralih profesi menjadi seller. Butuh modal besar dan cara kerja yang berbeda.

Sementara itu, affiliator lainnya pun ikut merasakan kesedihan dengan ditutupnya TikTok Shop. Diah Ayu Prananingrum yang merupakan affiliator d TikTok Shop mengaku belum siap, karena harus kembali jadi pengangguran di rumah setelah tidak bisa berjualan.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-7, MLBB Gelar Pesta Mabar Anniversary dan Bagi-bagi Hadiah Gratis ke Player

"Terus terang saya sedih banget, karena saya ibu rumah tangga yang punya dua anak. Saya butuh kerja supaya waras, ada kegiatan plus dapat uang. Sekarang ditutup, saya jadi kayak dulu lagi, pengangguran," katanya.

Ibu dua anak itu memulai profesi sebagai affiliator enam bulan lalu. Dalam sehari, dia berkata pernah menjual sampai 50 potong baju dalam waktu dua jam.

Sejak saat itu, Diah Ayu Prananingrum makin kepincut untuk menyeriusi profesi affiliator. Sudah jam kerja fleksibel dan bisa kapan saja, dia juga bisa mengambil libur jika anaknya sakit.

Baca Juga: 4 Tips Mengatasi Stres di Tempat Kerja, Jangan Dipendam Sendiri Ya!

Diah Ayu Prananingrum mengaku, penghasilannya sebagai affiliator selama sebulan bisa mencapai Rp5 juta. Uang itu pun digunakan untuk keperluan pribadi dan membayar kebutuhan rumah tangga. Pasalnya, jika hanya mengandalkan uang pemberian suami, takkan cukup.

Hal itu yang membuat Diah Ayu Prananingrum menyesalkan keputusan pemerintah yang menutup TikTok Shop. Baginya, hal tersebut sama saja mematikan rezeki para affiliator dan pengusaha UMKM.

Dia pun masih berharap pemerintah mencari solusi yang membuat semua pihak tidak ada yang dirugikan

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki berharap TikTok Shop secepatnya menyelesaikan pemenuhan kewajiban terhadap seller (pedagang), affiliator dan konsumen. Kemudian, Teten juga mengapresiasi TikTok Shop yang telah mematuhi regulasi yang ada di Indonesia. "Memahami dampak ekonomi yang perlu kami lindungi," kata Teten.***

Editor: Khairul Anwar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah