Ridwan Kamil melaporkan, selama kegiatan ekonomi dibuka, pergerakan lalu lintas sudah mulai meningkat.
Itu menandakan pergerakan ekonomi sudah terjadi, sehinggga ada harapan di akhir Desember 2020, ekonomi Jawa Barat tidak terpuruk seperti yang diprediksikan.
Baca Juga: Pekan Ini Blackpink Keluarkan Lagu Baru, Jelang 4 Hari Peluncuran Teaser How You Like That Trending
"Yaitu di bawah nol, tapi kita masih bisa ada diangka 2 sampai 2,5 persen,” katanya.
Berdasarkan hasil kajian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, sektor jasa mengalami penurunan mencapai 4,8 persen, dan sektor industri manufaktur menurun 4,2 persen, akibat pandemi Covid-19.
“Pertanian terkoreksinya hanya 0,9 persen. Menandakan pertanian ini tangguh selama Covid-19. Apalagi, dikombinasi dengan perdagangan digital," ungkapnya.
Baca Juga: Usai Cerai dari Song Hye Kyo, Aktor Korea Song Joong Ki Mau Buka-bukaan Soal Kehidupan Pribadinya
"Maka, ekonomi masa depan, menurut saya, adalah balik kanan lagi ke bidang pertanian. Tapi dengan 4.0. Itulah masa depan Jawa Barat yang akan kami skenariokan,” ucapnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat akan memfokuskan pengetesan masif di tiga zona, yakni pasar tradisional, destinasi wisata, dan stasiun atau terminal. Sebab, potensi sebaran Covid-19 di tiga zona itu tergolong besar.*** (Native/PR)