Utang Luar Negeri Indonesia Membengkak Jadi 4 Persen di Februari 2021, Berikut Rinciannya

16 April 2021, 15:47 WIB
Ilustrasi Utang Negara. /Pixabay/PublicDomainPictures

PR BOGOR – Utang luar negeri Indonesia bertambah 4 persen pada Februari 2021.

Di bulan sebelumnya, utang luar negeri Indonesia hanya sekitar 2,7 persen.

Bank Indonesia (BI) melaporkan, hingga Februari 2021 utang luar negeri Indonesia mencapai Rp422,6 miliar.

Baca Juga: Larangan Mudik Lebaran 6-17 Mei 2021, Polri Siapkan 14 Titik Penyekatan Khusus Jalur Selatan Jawa

"Peningkatan pertumbuhan utang tersebut didorong oleh utang luar negeri pemerintah dan utang luar negeri swasta," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, sebagaimana dikutip PRBogor.com dari Antara.

Menurut Erwin, utang tersebut digunakan untuk penanganan dampak pandemi Covid-19 sejak 2020.

Selain itu, pemerintah juga menggunakan utang tersebut untuk percepatan program vaksinasi masyarakat.

Baca Juga: AIFA Laporkan di Italia 4 Orang Meninggal Dunia Usai Lakukan Vaksinasi AstraZeneca

Target pembiayaan APBN 2021 yang menyebabkan peningkatan utang negara.

Karena pendanaan tersebut berasal dari dalam dan luar negeri.

Selain itu, utang negara juga digunakan untuk pembelanjaan di sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 17,7 persen.

Baca Juga: Bacaan Surah Al Kahfi Ayat 1 - 10, Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya

Kemudian di sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 17,2 persen.

Lalu di sektor jasa pendidikan sebesar 16,3 persen.

Selanjutya, untuk sektor konstruksi 15,3 persen, juga sektor jasa keuangan dan asuransi 12,7 persen.

Baca Juga: Tetap Aman dan Nyaman Jalani Puasa, Berikut Tips dari Dokter di Surabaya untuk Penderita Diabetes

"Posisi utang luar negeri pemerintah pada Februari 2021 mencapai 209,2 miliar dolar AS,”

“Itu lebih rendah dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 210,8 miliar dolar AS," ungkap Erwin.

Utang tersebut didominasi dengan utang jangka panjang, yang mana pertumbuhannya mencapai 3,4 persen.

Baca Juga: 7 Fakta Terbaru Kasus Narkoba Jeff Smith, Alasan Pakai Ganja hingga Lokasi Penangkapan

Angka tersebut meningkat dibanding pada Januari 2021 sebesar 2,5 persen.

Utang tersebut berdasarkan utang luar negeri lembaga keuangan sebesar 5,9 persen. Dan juga utang luar negeri lembaga keuangan mencapai 4,9 persen.

Namun, utang luar negeri lembaga keuangan itu menurun dibandingka bulan Januari 2021 sebesar 6,1 persen.

Baca Juga: Soal Larangan Warung Nasi Buka Siang Hari Saat Ramadhan, Kemenag: Itu Berlebihan dan Melanggar HAM

Dilaporkan juga, bahwa utang luar negeri swasta tebesar mencapai 77,3 persen. Itu berasal dari jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin.

Kemudian, dari pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan.

"Dengan perkembangan tersebut, posisi utang luar negeri swasta pada Februari 2021 sebesar 210,5 miliar dolar AS. Didominasi oleh utang luar negeri jangka panjang dengan pangsa mencapai 78 persen terhadap total," jelasnya.

Baca Juga: Ahok Disebut dalam Reshuffle Kabinet, Refly Harun: Berdasarkan UU, Sampai Kapanpun Tidak Bisa Jadi Menteri

Namun, Erwin menyatakan bahwa struktur utang luar negeri Indonesia terlihat sehat. Itu semua karena dalam pengelolaannya lebih berhati-hati.***

Editor: Yuni

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler