PR BOGOR - Perusahaan Facebook membolehkan karyawannya bekeja dari rumah (WFH) hingga Juli 2021 berkenaan dengan adanya pandemi virus corona, langkah ini menyusul Google yang mengambil kebijakan sama.
"Berdasarkan panduan dari ahli kesehatan dan pemerintah, serta keputusan yang diambil dari diskusi internal kami tentang masalah ini, kami mengizinkan karyawan untuk terus bekerja secara sukarela dari rumah hingga Juli 2021," kata juru bicara Facebook, seperti diberitakan di Pikiranrakyat-bogor.com dari TechCrunch.
Facebook juga memberikan tunjangan kepada karyawannya sebesar 1.000 dolar AS atau sekitar Rp14,6 juta untuk keperluan kebutuhan rumah tangga.
Baca Juga: Terkuak Gilang Bungkus Blak-blakan di Depan Polisi, Merasa Terangsang Lihat Korbannya Dibungkus Kain
Facebook memang tak mewajibkan karyawannya bekerja di kantor. Namun, bagi mereka yang memilih datang harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan memakai masker dan jaga jarak.
Juru bicara Facebook tidak menanggapi apakah karyawannya bisa bekerja dari rumah secara permanen.
Akan tetapi, perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg ini belum siap menerapkan WFH secara permanen.
Baca Juga: Buntut Kasus Orientasi Seksual Fetish Kain Jarik, Gilang Bungkus Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara
Facebook melengkapi kembali pendekatannya ke kantor fisik setelah pandemi Covid-19, bahwa akan mendirikan pusat perusahaan baru di beberapa kota AS seperti Denver, Dallas dan Atlanta.
Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Sudah Dapat Tunjangan Rp14,6 Juta, Karyawan Facebook Juga Bisa Kerja dari Rumah sampai Juli 2021'.
CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan, selama dekade berikutnya setengah dari perusahaan dapat bekerja sepenuhnya dari jarak jauh.
Namun, dia tidak mengatakan jenis pekerjaan apa saja yang bisa bekerja dari jauh.
Baca Juga: AS Klaim Putra Mahkota MBS Perintahkan Pembunuh Habiskan Nyawa Mantan Intelejen Arab Saudi di Kanada
Akhir Juli 2020 lalu, Google mengumumkan memperpanjang masa WFH karyawannya hingga akhir Juli 2021. Kedua raksasa teknologi asal Amerika Serikat ini memiliki kantor pusat di sejumlah kota seluruh dunia.
Berbeda dengan Twitter, perusahaan ini membebaskan karyawannya bekerja dari rumah selamanya jika mereka mau.***(Julkifli Sinuhaji/PR)