Beberapa memilih untuk merayakannya pada tanggal 28 Februari, sementara yang lain memilih tanggal 1 Maret.
Namun, di Inggris dan Wales, hukum pada tahun 1256 menetapkan bahwa tanggal 29 Februari dan 28 Februari dihitung sebagai satu hari, sehingga mereka yang lahir pada tanggal tersebut secara hukum mencapai usia 18 atau 21 tahun pada tanggal 28 Februari.
Tradisi dan mitos tentang tahun kabisat tersebar di berbagai budaya di seluruh dunia. Beberapa percaya bahwa tahun kabisat membawa keberuntungan atau kesempatan istimewa, sementara yang lain merayakannya dengan festival atau acara khusus.
Selain itu, tahun kabisat juga dianggap sebagai waktu yang cocok untuk kontemplasi dan refleksi, di mana orang-orang mengevaluasi pencapaian mereka dan menetapkan tujuan baru untuk masa depan.
Apakah Tahun Kabisat Ada di Kalender Hijriah?
Dalam kalender Hijriah yang digunakan dalam agama Islam, tidak ada konsep tahun kabisat seperti dalam kalender Gregorian.
Kalender Hijriah adalah kalender lunar yang berdasarkan pada siklus bulan, dengan setiap bulan terdiri dari 29 atau 30 hari. Penyesuaian dalam kalender Hijriah dilakukan secara lebih sporadis dan berbeda-beda dalam sejarah Islam, tidak seperti penambahan reguler setiap empat tahun sekali dalam kalender Gregorian.
Sebagai gantinya, penyesuaian dalam kalender Hijriah dilakukan berdasarkan penilaian otoritas keagamaan atau pemerintah pada masa tertentu.
Jadi, konsep tahun kabisat seperti dalam kalender Gregorian tidak berlaku dalam kalender Hijriah.
Meskipun demikian, fenomena tahun kabisat tetap menjadi momen istimewa bagi banyak orang di seluruh dunia yang merayakan ulang tahun mereka setiap empat tahun sekali.***