UI: Pelajar dan Mahasiswa di Jabodetabek Belum Terbiasa Belajar Mandiri Selama PJJ, Ini Alasannya

- 12 Desember 2020, 20:28 WIB
Ilustrasi kuota belajar yang digunakan untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Ilustrasi kuota belajar yang digunakan untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). /Unsplash.com/Chrish Montgomery

Baca Juga: Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya, Habib Rizieq Jalani Rapid Test, Begini Hasilnya

Baca Juga: Soal Vaksin Covid-19, Erick Thohir: Jangan Terjebak, Semua Sudah Masuk ke Dalam Data WHO

Nadia Yovani menyampaikan, studi ini menemukan bahwa jenis pengetahuan yang banyak diperoleh peserta didik selama periode PJJ ialah Tacit Knowledge.

Tacit Knowledge merupakan pengetahuan yang berasal dari pengalaman, dan hanya mampu dipahami oleh orang yang mengalaminya.

Hal ini sejalan dengan temuan bahwa para pengajar lebih banyak menyampaikan materi dengan model konsultatif.

Baca Juga: Dukung Kemendikbud Menekan Kasus Bullying Pada Pelajar, Wakil Ketua DPR RI: Solusi dan Jadi Urgensi

Baca Juga: Singgung Soal Penahanan Habib Rizieq, Polisi: Kita Punya Waktu 1x24 Jam, Baru Bisa Ditentukan

Baca Juga: Info Lowongan Kerja Desember 2020, Diskominfotik Buka Lowongan di Dua Posisi, Cek Syaratnya di Sini

"Pengajar memainkan peran sebagai fasilitator dan motivator bagi peserta didik. Para pengajar sudah mampu memainkan peran sebagai pengajar yang sesuai dengan karakter pembelajaran jarak jauh," ungkap Nadia Yovani.

Peneliti lainnya, Indera Irawati, menambahkan, sebanyaak 58 persen gaya belajar para peserta didik didominasi dengan gaya reflektif dan 52 persen merupakan intuitif.

Halaman:

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah