PR BOGOR - Hasil pertandingan sementara dari Thomas Cup 2020, Indonesia gagal menyumbang poin pertamanya.
Pertandingan pada partai pertama Indonesia vs Thailand, Anthony Ginting sepertinya memang harus mengakui keunggulan dari wakil tunggal putra Thailand Kantaphon.
Anthony Ginting telah gagal untuk menyumbangkan poin bagi Tim Putra Indonesia.
Anthony Ginting harus takluk dari lawanya, Kantaphon setelah melalui drama reli yang panjang dalam tempo 88 menit.
Baca Juga: Apa Arti Mimpi Kiamat? Begini Penjelasan Menurut Primbon dan Psikologi
Anthony Ginting awalnya mampu mengawali duel ini dengan baik, sehingga pada gim pertama dia menang dengan skor 21-16.
Namun pada gim kedua Kantaphon ternyata perlahan mampu mengejar ketinggalan dan mendapatkan keunggulan dengan skor akhir pada gim kedua yakni 22-24.
Dikutip PikiranRakyat-Bogor.com dari akun Instagram Badminton Indonesia, ternyata perjalanan pertandingan semakin menarik setelah Indonesia dan Thailand mendapatkan skor imbang.
Kemudian masuk pada gim ketiga atau pada partai ketiga, situasi nampaknya sangat mendebarkan satu sama lain sama-sama mencuri poin.
Tapi sayangnya hasil pada gim ketiga Anthony Ginting masih harus tertinggal.
Sejumlah kesalahan membuat Anthony Ginting kesulitan menipiskan selisih.
Poin-poin kritis diperebutkan dengan sangat ketat seperti gim kedua, hingga akhirnya Kantaphon Wangcharoen menutup gim dengan 25-23.
Menurut Pelatih tunggal putra PP PBSI Irwansyah, permainan Anthony Sinisuka Ginting kurang berani.
"Intinya, Ginting kurang nekad dan kurang berani. Dia kurang menekan, padahal tekan saja lawannya, kan sudah sama-sama capek dan tegang,” kata Irwansyah dalam keterangan resmi PP PBSI.
Baca Juga: Batas Akhir Membeli Pelatihan Pertama Kartu Prakerja Gelombang 20, Berikut Rekomendasi Platformnya
Kekalahan di Thomas Cup juga dialami pemain tunggal putra Jonatan Christie.
Sedangkan tiga wakil lainnya berhasil menyumbang angka kemenangan, yakni tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito, serta dua ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.***